News

Panel-panel Pesawat ‘Mrotoli’, Ada Apa dengan Boeing?


Boeing sedang dirundung masalah. Beberapa bagian pesawat jenis Boeing 737 ‘mrotoli. alias rontok dengan ditemukannya panel eksternal yang hilang setelah mendarat. Meskipun berhasil mendarat dengan selamat namun jelas menimbulkan ketakutan bagi pengguna jasa angkutan udara.

Mungkin anda suka

Administrasi Penerbangan Federal (FAA) Amerika Serikat (AS) sedang menyelidiki bagaimana United Airlines Boeing 737-800 kehilangan panel eksternal sebelum mendarat dengan selamat di negara bagian Oregon, AS. Ini adalah peristiwa terbaru dari serangkaian insiden rontoknya beberapa panel pesawat akhir-akhir ini yang menimpa Boeing.

Penerbangan 433 dari San Francisco mendarat dengan selamat di Bandara Internasional Medford Rogue Valley di Oregon sekitar pukul 20:45 GMT pada Jumat (17/3/204), tetapi pemeriksaan pasca-penerbangan mengungkapkan ada panel yang hilang, kata FAA. Ada 139 penumpang dan enam awak di dalam pesawat berusia 25 tahun itu. Tidak ada korban luka yang dilaporkan.

Menurut Direktur Fasilitas Bandara Medford, Amber Judd, pihaknya kemudian menghentikan operasi untuk memeriksa landasan pacu dan lapangan terbang untuk menemukan puing-puing tetapi tidak ada yang ditemukan. Panel yang hilang berada di bagian bawah pesawat, tempat pertemuan sayap dengan badan pesawat dan tepat di sebelah roda pendaratan.

post-cover

Al Jazeera melaporkan, Boeing berada di bawah pengawasan ketat sejak bulan Januari ketika panel yang menutup ruang yang tersisa untuk pintu darurat tambahan meledak di udara pada penerbangan Boeing 737 Max 9 Alaska Airlines tak lama setelah lepas landas dari Portland, Oregon. Pilot terpaksa melakukan pendaratan darurat. Ada 174 penumpang dan enam awak di dalamnya dan beberapa orang melaporkan luka ringan.

Regulator AS segera melakukan penyelidikan terhadap standar keamanan dan kualitas perusahaan dalam proses produksinya. FAA melarang terbang pesawat jet Boeing 737 Max 9, sehingga mempengaruhi 171 pesawat di seluruh dunia dan mengatakan pihaknya telah mengidentifikasi masalah ketidakpatuhan dalam pengendalian proses manufaktur Boeing, penanganan dan penyimpanan suku cadang, dan pengendalian produk setelah melakukan audit terhadap perusahaan tersebut.

post-cover
Lubang menganga tempat panel pintu berada di Alaska Airlines Boeing 737 Max 9. (Foto: Reuters)

Pesawat jenis tersebut melakukan penerbangan pertamanya pada bulan April 1998, menurut FAA. Ini adalah 737-824, bagian dari seri 737-800 yang merupakan pendahulu Max. Dewan Keselamatan Transportasi Nasional dan Departemen Kehakiman AS juga meluncurkan penyelidikan terpisah terhadap Boeing.

Juru bicara United Airlines mengatakan tidak ada keadaan darurat yang diumumkan karena tidak ada indikasi kerusakan selama penerbangan. “Kami akan melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap pesawat tersebut dan melakukan semua perbaikan yang diperlukan sebelum kembali beroperasi,” kata maskapai tersebut. “Kami juga akan melakukan penyelidikan untuk lebih memahami bagaimana kerusakan ini terjadi.”

Peristiwa Sebelumnya

Peristiwa nahas yang dialami pesawat Boeing jenis ini sudah terjadi sejak beberapa tahun lalu. Pesawat 737 Max sempat dilarang terbang selama 20 bulan antara 2019 dan 2020 setelah dua kecelakaan fatal yang menewaskan hampir 350 orang. Pada 4 Maret, kebakaran mesin memaksa Boeing 737 yang dioperasikan United Airlines menuju Florida melakukan pendaratan darurat di Houston, Texas, tak lama setelah lepas landas. 

United mengatakan mesin tersebut menelan beberapa bungkus plastik gelembung yang ada di lapangan terbang sebelum keberangkatan. Dua hari kemudian, asap di kabin Boeing 737-800 memaksa pendaratan darurat di Portland.

Pekan lalu, sebuah ban jatuh dari sebuah Boeing 777-200 setelah lepas landas di San Francisco, menghancurkan sebuah mobil. Pesawat itu menuju Jepang tetapi dialihkan ke Los Angeles, dan mendarat dengan selamat. Sehari kemudian, Boeing 737 Max yang dioperasikan United Airlines meluncur ke rumput dan keluar dari landasan pacu di Houston.

Jumat lalu, Boeing mengatakan kepada maskapai penerbangan untuk memeriksa tombol-tombol pada kursi pilot di pesawat jet 787 Dreamliner setelah sebuah laporan mengatakan bahwa pergerakan kursi kokpit yang tidak disengaja kemungkinan besar menyebabkan jatuhnya pesawat Latam Airlines secara tiba-tiba pada Senin sebelumnya. Sekitar 50 orang terluka di pesawat yang terbang ke Selandia Baru dari Australia.

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Indonesia sempat mengeluarkan keputusan untuk untuk menggrounded sementara pesawat Boeing 737 Max 8 pada 2019 lalu. Kebijakan ini dikeluarkan terkait dengan kecelakaan pesawat Boeing 737 Max 8 di Euthopia yang juga menimbulkan korban satu orang warga negara Indonesia. Jenis pesawat ini dimiliki Garuda Indonesia dan Lion Air.

Pabrikan pesawat terbang tersebut telah merombak pimpinan perusahaannya menyusul insiden Alaska Airlines. Hanya saja berbagai peristiwa itu membuat kesenjangan yang semakin besar dalam pangsa pasar dengan pesaingnya, Airbus, menyusul berkurangnya pesanan dan pengiriman per tahun dalam satu dekade terakhir.

Pihak Boeing dalam memo yang dikeluarkan Kepala Divisi Penerbangan Komersial Boeing Stan Deal, Selasa (12/3/2024), menyatakan akan memperbaiki aspek kualitas produksi. Boeing juga akan memastikan para karyawan memahami instruksi pekerjaan sehingga tidak ada yang melanggar prosedur manufaktur perusahaan.

Perusahaan, katanya, akan mengambil langkah-langkah perbaikan. Salah satunya adalah memastikan karyawan yang selama ini tidak patuh pada prosedur untuk sepenuhnya memahami instruksi dan prosedur kerja. Boeing akan menambahkan pemeriksaan kepatuhan mingguan kepada semua tim kerja di pabrik Renton tempat jet Max dirakit. 

Boeing juga akan mengadakan pelatihan tambahan untuk karyawan terkait dan mendedikasikan sebagian dari jam kerja untuk meninjau prosedur dan memeriksa alat. ”Kami menggunakan masukan Anda, dan masukan dari regulator serta pelanggan, untuk segera meningkatkan aspek keselamatan dan kualitas,” kata Deal.

Back to top button