News

Kemendikbud: Penerima KIP Kuliah Pamer Gaya Hidup Mewah Harus Dievaluasi


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) menyatakan keprihatinan atas perilaku beberapa mahasiswa penerima program Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah yang diketahui memamerkan gaya hidup mewah. Hal ini disampaikan oleh Kepala Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan Kemendikbudristek, Abdul Kahar, menyusul informasi yang sebelumnya beredar luas di media sosial.

Dalam keterangan persnya pada Rabu (1/5), Kahar mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengetahui informasi tersebut dan menilai perlu adanya evaluasi mendalam. 

“Kami sudah mendapat informasi itu dan tentunya menyayangkan kejadian tersebut,” ujar Kahar.

Menanggapi fenomena ini, Kahar meminta kepada pihak perguruan tinggi untuk melakukan evaluasi internal. 

“Kami meminta Perguruan Tinggi untuk mengevaluasi peristiwa ini, jangan-jangan memang anak ini dari awal tidak layak menerima KIP Kuliah,” tegas Kahar.

Kahar menambahkan bahwa sesuai regulasi, ada kemungkinan untuk menghentikan pemberian bantuan kepada mahasiswa yang terbukti tidak memenuhi kriteria. 

“Regulasi KIP Kuliah yang diatur dalam Persesjen memberikan ruang untuk penghentian pemberian bantuan, tentu dengan syarat tertentu seperti ketidaksesuaian kondisi ekonomi keluarga yang bersangkutan,” jelasnya.

Kahar juga menyerukan kepada semua perguruan tinggi agar lebih ketat dalam proses seleksi penerima KIP Kuliah. 

“Perguruan Tinggi harus betul-betul menyeleksi sesuai kriteria dan memastikan bahwa yang terpilih adalah anak-anak yang memang memiliki motivasi kuat untuk menuntut ilmu,” imbuhnya.

Kontroversi ini bermula ketika sebuah postingan di media sosial X menjadi viral, menunjukkan seorang mahasiswa penerima KIP Kuliah yang memamerkan barang-barang mewah. 

Setelah kehebohan tersebut, mahasiswa yang bersangkutan mengaku akan mengundurkan diri dari penerimaan KIP Kuliah.

Kasus ini menimbulkan perdebatan mengenai integritas dan efektivitas program bantuan pendidikan serta pentingnya mekanisme seleksi yang lebih akurat dan adil dalam penyaluran bantuan tersebut. 

Kemendikbudristek menegaskan akan terus berupaya mengoptimalkan prosedur seleksi untuk memastikan bantuan pendidikan dapat tepat sasaran.

Back to top button