News

Pakar Krisis Global: Konflik Iran-Israel Bisa Menyeret AS, Rusia, India dan China


Serangan Iran ke Israel dikhawatirkan bisa memicu terjadinya Perang Dunia III. Direktur Crisis Research Institute di Universitas Oxford, Mark Almond menyatakan konflik ini bisa menyeret negara-negara besar seperti Amerika Serikat (AS), Iran, India dan China.

Dia meyakini, AS sebagai sekutu Israel akan segera bertindak dengan memerintahkan diplomatnya di wilayah teluk untuk memantau situasi, tapi dia memprediksi Paman Sam akan lebih memilih untuk melakukan perang urat syaraf ketimbang ikut campur langsung dalam menyerang Iran.

Ia mengatakan, tindakan menahan diri dari pihak AS sangat perlu dilakukan, karena bisa memancing keterlibatan Presiden Russia Vladimir Putin sebagai pihak yang berkepentingan dalam bisnis minyak bumi India dan China.

“Perang besar-besaran antara Iran dan Israel akan menimbulkan kerugian yang sangat besar bagi manusia. Bahkan jika perang tersebut tidak bersifat nuklir. Dan menurut saya Israel tidak akan menggunakannya (bom nuklir) dalam persenjataan mereka kecuali menghadapi kekalahan, serangan rudal dan serangan pesawat tak berawak akan berdampak besar menimbulkan korban sipil, seperti yang kita lihat di Gaza,” ungkap Mark Almond dikutip Mirror, Minggu (14/4/2024).

Ia menambahkan, konflik ini akan menjadi keuntungan bagi Putin karena hal tersebut akan menaikkan harga energi yang pada gilirannya akan membiayai perangnya di Ukraina, karenanya tindakan menahan diri AS sangat perlu.

Ia juga mengatakan, di sisi lain Tiongkok dan India adalah importir minyak yang besar, jadi para penguasa di Beijing dan Delhi tidak ingin melihat perang nyata yang dapat menyeret perekonomian mereka ke dalam depresi.

Iran diketahui melancarkan serangan drone dan rudal ke wilayah Israel. Pihak Israel membunyikan sirene di wilayah setelah Iran melancarkan serangan udara.

“Sirene terdengar di Kibbutz Snir, Israel utara,” kata militer Israel dalam sebuah pernyataan.

Israel juga menutup sekolah-sekolah di seluruh negeri karena masalah keamanan, kata juru bicara militer Daniel Hagari. Keputusan itu setelah Iran mengancam akan membalas serangan udara mematikan terhadap konsulatnya di Damaskus.

“Tidak akan ada kegiatan pendidikan ketika Minggu sekolah dimulai pada hari Minggu mengingat situasi keamanan,” katanya dalam sebuah pernyataan yang disiarkan televisi.

Wilayah udara Israel juga akan ditutup untuk kedatangan dan keberangkatan mulai pukul 22.30 waktu setempat, menurut otoritas bandara nasional.

Sejumlah negara di kawasan Timur Tengah menutup wilayah udara mereka selama Iran menyerang Israel. Sementara Yordania siap menjatuhkan serangan udara Iran yang melanggar wilayah udara mereka.

Back to top button