News

Muhammadiyah dan NU Bersatu Desak PBB Hentikan Perang Israel-Palestina

Dua organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah,  menyatakan secara kompak melalui pernyataan resmi mereka untuk mendesak penghentian perang antara Israel dan Palestina. Kedua ormas ini merasa bertanggung jawab sebagai representasi dari masyarakat Muslim di Indonesia untuk berbicara dalam isu ini yang menarik perhatian global.

Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti, meminta Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk segera mengambil tindakan dalam menghentikan konflik dan membuka ruang bagi perundingan damai. “Mendesak kepada Dewan Keamanan PBB untuk segera mengambil langkah-langkah politik dan diplomatik,” kata Mu’ti dalam sebuah konferensi pers yang diadakan di Kantor Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jakarta, Rabu (12/10/2023).

Mu’ti menambahkan, Muhammadiyah berencana untuk mengirimkan bantuan dan relawan serta berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk membantu masyarakat sipil yang menjadi korban dalam konflik ini. Ia juga menyerukan kepada Israel untuk menghentikan aneksasi dan agresi terhadap wilayah dan bangsa Palestina.

Senada dengan pernyataan Muhammadiyah, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) sebelumnya juga mengeluarkan sikap resmi yang menyerukan agar konflik ini dihentikan. Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf, meminta masyarakat internasional untuk bertindak sesuai hukum dan kesepakatan internasional dalam menyelesaikan konflik ini.

Pernyataan dari kedua ormas ini menunjukkan peran aktif dan posisi yang strategis dari organisasi Islam di Indonesia dalam mendorong penyelesaian konflik Israel-Palestina. Selain itu, keduanya juga menyerukan agar pemerintah Indonesia lebih proaktif dalam isu ini, baik melalui PBB maupun organisasi lain.

Dalam situasi yang semakin panas ini, dua pilar ormas Islam di Indonesia ini meminta masyarakat untuk bersikap rasional dan tidak terprovokasi oleh informasi yang menyesatkan atau provokatif.

Back to top button