News

Miris! 7 Kasus Baru Monkeypox di Jakarta Diduga Tertular Karena Hubungan Seksual Sesama Jenis

Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta hingga Senin (23/10/2023) melaporkan sebanyak delapan kasus Monkeypox yang keseluruhannya terkonfirmasi di Ibu Kota.

Kasus positif cacar monyet pertama ditemukan pada Agustus 2022 dan dinyatakan sudah sembuh. Kemudian kasus kedua dan seterusnya ditemukan pada 13 Oktober 2023, 19 Oktober 2023, serta 21 Oktober 2023.

Menariknya, tujuh kasus baru yang ditemukan dalam dua pekan terakhir diduga mencuat akibat hubungan seksual sesama jenis.

Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta Ngabila Salama.

“Nah, tapi sampai saat ini memang populasi yang kami temukan di Jakarta, 7 kasus aktif ini, itu memang masih spesifik kepada populasi LSL, seperti itu,” kata Ngabila dalam sebuah diskusi virtual di Instagram Kemenkes RI, Senin (23/10/2023). 

LSL yang disebut Ngabila merupakan singkatan yang menggambarkan Laki-laki berhubungan seks dengan Laki-laki pula. 

LSL juga dikenal sebagai salah satu kelompok berisiko tinggi terhadap penularan HIV/AIDS, karena perilaku seksual mereka adalah anal dan seks oral.

Menurut Ngabila, ketujuh kasus baru ini tidak saling berhubungan atau menyebar antara satu dengan yang lainnya.

“Jadi tujuh-tujuhnya adalah kasus yang independen dan bukan merupakan hasil kontak erat dari kasus positif yang lain. Jadi ini benar-benar suspek baru,” tegasnya.

Berdasarkan data dari Kemenkes RI, seluruh pasien terkonfirmasi Monkeypox dalam beberapa pekan terakhir adalah laki-laki usia produktif. Mayoritas atau sekitar 71 persen adalah laki-laki berusia 25-29 tahun, sementara 29 persen diantaranya adalah laki-laki berusia 30-39 tahun.

Dari hasil penelusuran diketahui 6 pasien Monkeypox juga merupakan Orang Dengan HIV (ODHIV).

Kelompok LSL atau seseorang yang memiliki orientasi biseksual menjadi salah satu kelompok yang dikategorikan berisiko. 

Kelompok tersebut juga menjadi sasaran utama dalam pemberian vaksinasi monkeypox yang akan digenjot Dinkes DKI selama satu pekan ke depan.

“Jadi kami melakukan imunisasi, vaksinasi kepada 500 orang pada kelompok tersebut,” ucap Ngabila.

Ngabila lebih jauh menerangkan, vaksinasi itu dilakukan secara pasif, artinya melalui pendaftaran yang diinfokan secara tidak terlalu terbuka kepada kelompok-kelompok berisiko, termasuk LSL.

“Jadi kami menargetkan setiap hari divaksin sekitar 100 orang di Jakarta di 5 lokasi. Jadi kami sudah menyebar di setiap wilayah itu satu lokasi yang kami tunjuk. Jadi ada 5 lokasi. Dan itu akan selesai maksimal selama 5 hari ke depan, seperti itu,” tegasnya.

Proses vaksinasi juga akan dilakukan bertahap. Setelah rampung dosis pertama, mereka yang divaksin juga akan mendapat dosis kedua selang sepekan.

Back to top button