News

Meski Kontroversial, Nyatanya Gibran Berdampak Positif ke Prabowo


Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan bahwa tingginya elektabilitas paslon nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka masih dipengaruhi oleh masifnya tingkat kepuasan masyarakat kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Anggapan dan narasi Gibran sebagai ‘anak haram’ konstitusi, nyatanya tidak berdampak. Buktinya, Prabowo kian moncer saat resmi dipasangkan dengan putra sulung Jokowi itu.

“Gibran, putra Presiden Jokowi, meskipun lahir lewat proses di MK yang kontroversial ternyata secara elektoral berdampak positif bagi Pak Prabowo,” kata Burhanuddin dalam paparan hasil survei Indikator Politik Indonesia bertajuk ‘Dinamika Elektoral di Tingkat Nasional dan 13 Provinsi Kunci’ secara daring, Jakarta, Kamis (18/1/2024).

Burhanuddin juga menyoroti berlimpahnya efek ekor jas Jokowi ke kubu nomor urut 2 mengakibatkan suara pasangan calon nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud Md semakin tergerus.

Padahal, Ganjar dan Jokowi lahir dari partai yang sama, yakni PDI Perjuangan (PDIP). “Ternyata faktor darah lebih kental dari air. Orang melihat hubungan darah dibanding yang lain,” jelasnya.

Ia menjelaskan bahwa elektabilitas Menteri Pertahanan tersebut terus mengalami peningkatan pasca pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Dari hasil simulasi tiga nama, elektabilitas Prabowo semakin di puncak dengan perolehan 45,2 persen, Anies 25,3 persen dan Ganjar 22,5 persen.

Diketahui, survei ini dilakukan pada periode 30 Desember 2023 sampai 6 Januari 2024 dengan menggunakan metode multistage random sampling yang melibatkan 4.560 responden yang tersebar di 13 Provinsi, yakni Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, Bali, NTT, Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan. Sementara, margin of error lebih kurang 2 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Back to top button