Anggota Komisi IX DPR Fraksi Partai NasDem, Irma Suryani Chaniago angkat suara perihal viralnya Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk mencegah stunting di Kota Depok, Jawa Barat. Menu yang diberikan, disinyalir tidak sesuai dengan anggaran yang telah diberikan.
Irma menyatakan, pihaknya akan mempertanyakan hal tersebut ke Kemenkes. Termasuk soal program stunting nasional yang dinilainya belum ada progres.
“Mohon maaf, kami Komisi IX juga bertanya pada Kemenkes, soal anggaran penurunan stunting di daerah yang belum kelihatan batang hidung pendistribusiannya,” jelas Irma kepada inilah.com saat dihubungi di Jakarta, Kamis (16/11/2023) malam.
Ia menilai menu yang diberikan berbanding jauh dengan anggaran yang begitu besar, yakni Rp4,4 Miliar.
“Kalau anggaran segitu gede dan cuma dikasih menu begituan, ya pasti tidak sesuai. Karena kan menurut menkes, PMT-nya berupa telur, susu, ikan dan kacang hijau,” tegasnya.
Meski begitu, ia belum dapat memastikan kapan Komisi IX akan memanggil mitranya tersebut, mengenai hal ini.
“Tunggu RDP,” kata Irma.
Sebelumnya, pemberian makanan tambahan (PMT) pencegah stunting di Kota Depok, Jawa Barat sempat viral di sosial media, karena menu makanan yang diberikan seakan tak sesuai dengan jumlah anggaran yang diberikan.
(Baca Juga: Anggaran PMT Stunting Depok Diduga ‘Disunat’, DPR: Dinas Mesti Tanggung Jawab).
Hal ini diunggah oleh akun Instagram @depok24jam yang berdasarkan hasil laporan warga, menu PMT hari pertama adalah bubur, hari kedua bola-bola singkong dan kentang, hari ketiga makaroni telur puyuh, keempat nugget tempe, kelima sayur sawi dengan tahu putih, dan hari keenam bola nasi dengan wortel.
Diketahui, anggaran yang dialokasikan untuk program PMT ini mencapai Rp4,4 miliar, dengan satu paket makanan seharga Rp18 ribu sudah dikurangi pajak dan ongkos pengantaran.
Tak hanya itu, pada tutup wadah makanan juga terdapat stiker Wali Kota Depok, Mohammad Idris dan Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono serta tulisan ”Bocah Depok Kudu Sehat, Prestasi Hebat, Stunting Minggat”.
