News

Menparekraf Nilai Perempuan Memiliki Peran Penting Dalam Pertumbuhan Ekonomi Indonesia


Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaprekraf) Sandiaga Salahuddin Uno memberikan motivasi kepada para santri dan santriwati yang mengikuti perlombaan Santri Digitalpreneur Indonesia (SDI) di Kota Sukabumi.

Mungkin anda suka

Menurut Sandiaga, perempuan memiliki peran penting dalam memimpin pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Salah satunya, melalui dunia pendidikan dan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah).

“Peran perempuan kita melihat bahwa semakin banyak emak-emak dan perempuan-perempuan hebat yang memimpin perekonomian kita. Dan kita melihat perannya mulai dari pendidikan sampai kepada UMKM yang menopang 62 persen dari ekonomi di Indonesia,” ujar Sandiaga di Aula Pondok Pesantren (Ponpes), Syamsul Ulum, Gunungpuyuh, Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (23/5/2023).

Sandiaga Uno mencontohkan salah satu perempuan berprestasi di Indonesia yaitu Presiden Ke-5 Megawati Soekarnoputri. Bagi dia, jarang terjadi di sebuah negara dipimpin sosok perempuan.

“Dibanding negara-negara lain, Indonesia salah satu negara yang pernah memiliki presiden perempuan. Dan kita doakan ke depan juga perempuan bisa menjadi pemimpin bangsa kita,” ucapnya.

Selain itu, kata Sandiaga, seorang perempuan memiliki peran penting dalam dunia dakwah untuk menyebarkan agama Islam.

Tidak hanya berdakwah, dengan bantuan digitalisasi perempuan dapat melakukan banyak hal agar tetap eksis. Khususnya, membangun ekonomi Indonesia.

“Saya melihat gerakan pendakwa perempuan ini akan terbantukan oleh digitalisasi. Karena biasanya perempuan ini juga sibuk mengatur keuangan di keluarga. Juga menyiapkan kebutuhan untuk anak-anak dan suami. Tapi dengan adanya digitalisasi, InsyaAllah pendakwah perempuan bisa semakin eksis di era digitalisasi dan transformasi ekonomi kita,” jelasnya.

Di sisi lain, kata Menparekraf perempuan banyak terbantu membangun ekonomi dengan hadirnya Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII).

“Pendakwa perempuan ini juga bisa menggunakan data yang dimiliki oleh APJII dimana 221 juta lebih masyarakat Indonesia telah terhubung dengan internet berarti ini adalah sarana terbaik untuk berdakwah,” ucapnya.

Untuk diketahui, Program Santri Digitalpreneur Indonesia (SDI) merupakan wadah pelatihan dan peningkatan kapasitas santri dan generasi muda dalam menghadapi tantangan industri digital kreatif.

Tahun ini merupakan tahun ke-4 dilaksanakannya program santri digitalpreneur yang tahun ini mengusung tema ‘Generasi Kreatif, Berdaya Saing”.

Sementara itu, kegiatan acara SDI di Ponpes Syamsul Ulum berlangsung sejak 20 – 23 Mei 2024. 

Berdasarkan keterangan pihak Ponpes, para santri santriwati seluruh kota mengikuti pelatihan membuat konten video di Ponpes Syamsul Ulum.

Back to top button