Timnas Jepang menghadapi kontroversi besar setelah memastikan diri lolos ke babak delapan besar Piala Asia 2023. Penyerang mereka, Junya Ito, secara mendadak meninggalkan skuad pada Kamis (1/2/2024) menyusul dugaan keterlibatannya dalam kasus pelecehan seksual.
Asosiasi Sepak Bola Jepang (JFA) telah mengonfirmasi situasi tersebut dan memutuskan untuk menarik Ito dari tim yang dilatih oleh Hajime Moriyasu untuk sementara waktu, dengan alasan mempertimbangkan kondisi mental dan fisik pemain.
“Kami mengambil langkah ini dengan sangat hati-hati, memperhatikan kondisi mental dan fisik pemain,” JFA menyatakan, seperti dikutip dari Kyodo News.
Akibat dari keputusan ini, Ito, yang berusia 30 tahun, tidak akan berpartisipasi dalam pertandingan perempat final Piala Asia 2023 melawan Iran yang dijadwalkan berlangsung pada Sabtu (3/2/2024).
Ito sendiri enggan memberikan komentar terperinci mengenai tuduhan yang dihadapinya. Menurut laporan The Japan Times, Ito menyatakan dirinya diminta untuk tidak membahas hal lain selain sepak bola.
Pelatih Hajime Moriyasu mengaku belum mendapatkan informasi lengkap terkait tuduhan tersebut. “Saya belum sepenuhnya mengetahui detailnya. Kami akan menangani masalah ini setelah melakukan verifikasi lebih lanjut,” kata Moriyasu.
Tuduhan pelecehan seksual terhadap Ito pertama kali dilaporkan oleh sebuah surat kabar investigasi Jepang pada Rabu (31/1/2024), menjelang pertandingan Jepang melawan Bahrain. Ito diduga melakukan tindakan tidak senonoh terhadap dua wanita di sebuah hotel di Osaka pada Juni 2023, ketika Jepang menghadapi Peru dalam pertandingan FIFA Matchday.
Laporan investigasi tersebut menyebutkan bahwa polisi telah memulai penyelidikan setelah kedua wanita tersebut mengajukan pengaduan pidana terhadap Ito baru-baru ini.
Junya Ito, yang bermain untuk klub Prancis Stade Reims, telah tampil dalam tiga pertandingan untuk Jepang di Piala Asia 2023, namun absen dalam kemenangan 3-1 atas Bahrain di babak 16 besar.
