News

Menkes: Kerja Petugas Pemilu Seperti Kopassus tapi Fisik Tak Mendukung


Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Budi Gunadi Sadikin menganggap jam kerja para petugas Pemilu 2024 terlalu berlebihan alias overtime. Bahkan Budi mengibaratkan petugas pemilu bekerja layaknya tentara satuan khusus alias Kopassus.

“Saya dengar ada yang (kerja) sampai 10 jam, sampai 15 jam. Ini kan sudah kerja kayak tentara Kopassus. Kerjanya kayak yang benar-benar khusus dan berat,” ujar Budi dalam konferensi pers di Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Senin (19/2/2024)

Untuk jam kerja seperti ini, tutur dia, membutuhkan fisik dan kesehatan yang prima. Budi menambahkan, nantinya akan ada ada upaya dari pemerintah untuk melakukan screening kesehatan kepada para petugas pemilu. Hal ini dilakukan untuk memastikan mereka benar-benar sehat dan tidak ada lagi petugas meninggal dunia.

Menurutnya, screening kesehatan petugas pemilu ini sangat penting untuk mengetahui kondisi fisik mereka. Sehingga, pemerintah, KPU, dan Bawaslu bisa menentukan kelayakan dari calon petugas. “Agar kalau bisa itu menjadi syarat. Jadi screening kesehatan itu menjadi syarat untuk mereka menjadi petugas,” tutur Budi.

Budi sangat menyayangkan masih banyak petugas pemilu yang gugur saat bertugas. Meskipun, jumlahnya sudah banyak menurun dari pemilu 2019. “Kami pemerintah, khususnya Kementerian Kesehatan melihat satu nyawa saja sudah sangat banyak. Ada banyak masyarakat yang berduka. Kalau bisa tidak ada yang meninggal (lagi), karena nyawa itu terlalu berharga,” tutur dia.

Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengungkapkan hingga saat ini sebanyak 71 orang petugas badan ad hoc penyelenggara pemilu yang meninggal dunia. Hal itu disampaikan Ketua KPU Hasyim Asy’ari dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan Senin (19/2/204).

“Para penyelenggara pemilu badan ad hoc, terutama pada peak season yang bebannya berat pada tanggal 14 Februari sampai 18 Februari 2024 jam 23.58 WIB. Dalam catatan kami, yang meninggal ada 71 orang,” kata Hasyim, Senin (19/2/2024).

Sementara untuk kategori sakit, Hasyim mengungkapkan ada 4.567 orang petugas penyelenggara pemilu badan ad hoc yang sakit dengan rincian petugas PPK yang sakit sebanyak 136 orang dan petugas PPS 696 orang. “Kemudian, anggota KPPS di tingkat TPS ada 3.371 orang. Untuk Linmas yang sakit, ada 364 orang,” ujar Hasyim.
 

Back to top button