Arena

Mengenal Sejarah Tenis Meja, Teknik Dasar, hingga Alat Main

Ping Pong atau tenis meja merupakan olahraga yang berasal dari Inggris, melibatkan dua hingga empat orang pemain yang saling memukul bola berukuran kecil menggunakan kayu kecil berlapis karet atau sering disebut bet.

Di Indonesia, olahraga tenis meja banyak melahirkan atlet berbakat, antara lain David Jacobs, Anton Suseno, Bima Abdi Negara dan masih banyak lainnya. Sebagai salah satu cabang olahraga yang diminati, tentunya tenis meja memiliki perjalanan panjang.  

Sejarah Tenis Meja

Pertama kali dibentuk di Inggris pada abad ke-19. Olahraga tenis meja berkembang di lingkungan tentara Inggris yang saat itu bertugas di India dan Afrika Selatan.

Dahulu, olahraga ini hanya dimainkan oleh kelas atas. Biasanya dimainkan pada malam hari setelah makan malam dan dilakukan indoor.

Tenis meja memiliki nama lain, sebutannya yaitu whiff whaff. Istilah dari olahraga ini baru hadir ketika memasuki tahun 1921-1922. Sejak itu juga dibangun organisasi untuk pemain tenis meja.

Organisasi tersebut diberi nama Federation Internationale de Tennis de Table atau Federasi Tenis Meja Internasional. Dalam organisasi ini tergabung di dalamnya negara-negara seperti Jerman, Hongaria, Inggris, Swedia, India, Denmark, Austria, dan masih banyak lainnya. Hingga pertengahan tahun 1990-an, tercatat ada sekitar 165 negara yang tergabung.

Kejuaran tenis meja dimulai pada tahun 1926, di London, Inggris. Negara Hongaria menjadi pemenang kompetensi ini 9 kali dalam satu dekade. 

Di wilayah Asia, tenis meja baru digemari dan  mencapai kejuaraannya sekitar tahun 1950-an. Jepang dan Cina yang paling sering menjadi juaranya. Di Indonesia sendiri, tenis meja juga cukup banyak penggemarnya walaupun tidak se-tenar bulutangkis. 

Tenis meja masuk ke Indonesia pada tahun 1930-an dan tidak lama setelahnya tahun 1939 terbentuklah PPPSI (Persatuan Ping Pong Seluruh Indonesia) yang kemudian berganti menjadi PTMSI (Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia).

sejarah tenis meja, teknik dasar
Aksi ganda campuran tenis meja Indonesia Syahrizal Nauval Akbar (kiri) dan Siti Aminah dalam babak penyisihan ganda campuran Kejuaraan Tenis Meja Asia ke-24, di GOR Among Raga, Yogyakarta, Selasa, 17 September 2019. (Foto: Antara)

Teknik Dasar Tenis Meja

1. Teknik memegang bet

Ada tiga jenis teknik memegang bet pada tenis meja, yaitu penhold grip, shakehand grip, dan seemiller grip.

  • Penhold grip merupakan teknik memegang bet layaknya Anda memegang sebuah pena. Biasanya, teknik ini digunakan ketika pemain ingin melakukan serangan.
  • Shakehand grip adalah teknik memegang bet seperti Anda sedang berjabat tangan. Teknik ini umumnya digunakan untuk bertahan.  
  • Seemiller grip atau American grip hampir mirip dengan shakehand grip. Bedanya, jari telunjuk Anda berada di sisi samping bet sebagai tumpuan.

2. Posisi tubuh

Posisi tubuh saat bermain tenis meja disesuaikan dengan momen. Saat menerima service atau serangan dari lawan, posisikan tubuh Anda menghadap meja. Posisi ini akan memudahkan Anda untuk siap menerima bola dari segala arah.

Sementara saat ingin menyerang, posisikan tubuh Anda menyamping. Contohnya, bagi pengguna tangan kanan, bahu kiri di depan jika bola mengarah ke kanan, dan bahu kanan di depan jika bola mengarah ke kiri (pukulan backhand). Posisi ini akan memudahkan Anda untuk mengantar tenaga ke pukulan jadi lebih baik.

3. Gerakan kaki

Gerakan kaki, baik melangkah ke depan, menyamping, atau justru mundur, disesuaikan dengan arah dan jangkauan datangnya bola, apakah bola yang datang pelan dan pendek atau kencang dan jauh.

Untuk melatih refleks gerakan kaki, Anda bisa menerapkan pola latihan seperti pada pemain bulutangkis. Caranya:

  • Bikin pola 6 titik berbentuk persegi yang memanjang ke depan dengan ukuran 2×3 meter (bisa disesuaikan)
  • Isi pola titik tersebut hanya dengan 5 bola ping pong
  • Ambil dan pegang satu bola dari salah satu titik, sehingga ada 2 titik yang tidak terisi bola

Teknis latihannya, berdirilah di tengah persegi. Saat mulai, letakkan bola yang di pegang ke salah satu titik yang kosong. Kembali ke tengah persegi. Ambil lagi bola dari salah satu titik lain, mana saja. Kemudian taruh lagi ke titik yang kosong. Ulangi dan pilihlah titik secara acak. Tingkatkan kecepatan secara berkala.

4. Teknik memukul bola

Ada 2 jenis teknik memukul bola yang umum dalam tenis meja, yaitu teknik memukul lurus dan teknik menyilang. Teknik memukul lurus, baik backhand maupun forehand, bisa mengantar tenaga ke pukulan jadi lebih baik, sehingga bola pun akan melaju lebih cepat.

Sedangkan pukulan menyilang akan membuat pergerakan bola lebih sulit ditebak. Untuk menerima bola dari pukulan menyeliang juga diperlukan teknik tersendiri.

Peralatan Tenis Meja

Ada beberapa peralatan yang diperlukan untuk bermain tenis meja, yaitu;

1. Bet

Ukuran, berat dan bentuk bet tidak memiliki aturan khusus, tapi daun bet harus datar dan kaku. Daun bet ini minimal 85 persen terbuat dari kayu diukur dari ketebalannya. Lapisan perekat dibagian kayu bisa diperkuat dengan bahan serat sepert carbon fibre atau glass fibre.

2. Bola

Ideal bola tenis memiliki diameter 40 ml dengan berat 2,7 gram. Bola biasanya berwarna putih atau oranye dan terbuat dari bahan selulosa yang ringan.

3. Meja

Meja tenis biasanya terbuat dari multiplex karena bobotnya ringan dan punya daya pantul yang baik. Ukurannya memiliki panjang 2,74 m, lebar 1,525 m dan tinggi 76 cm yang dihitung dari permukaan tanah.

4. Net

Net yang digunakan dalam tenis meja memiliki tinggi 15,25 cm, dengan panjang 183 cm, dengan jarak net ke meja sekitar 15,25 cm.

Back to top button