News

Petugas Terobos Banjir Demi Mutakhirkan Data Pemilih di Makassar

Sejumlah petugas menerobos banjir untuk melaksanakan tugas pemutakhiran data pemilih Pemilu 2024. Salah satunya di lokasi banjir Kelurahan Manggala, Kecamatan Manggala, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).

“Tim pantarlih (pemutakhiran data pemilih) kita mulai bekerja termasuk di beberapa lokasi banjir. Petugas terpaksa harus menerobos banjir di beberapa daerah tersebut untuk mendata warga,” kata anggota KPU Makassar, Endang Sari, Kamis (16/2/2023).

Endang pun memberikan apresiasi serta semangat kepada tim pantarlih yang ditugaskan melaksanakan pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih terutama di lokasi terdampak banjir dengan menerobos air setinggi satu meter. Bahkan menggunakan rakit ke rumah warga yang masih bertahan di rumahnya.

“Kami berharap warga bisa proaktif untuk menunggu pantarlih datang. Menyiapkan dokumen kependudukan seperti KTP elektronik, dan Kartu Keluarga untuk selanjutnya dilakukan coklit data pemilihnya,” tutur Endang seperti dikutip Antara.

Mengenai data jumlah penduduk Kota Makassar yang akan dicoklit, dari data yang diterima, sebut dia, sebanyak 1.056.754 jiwa dengan sebaran Tempat Pemilihan Suara (TPS) 3.998 unit TPS. Sedangkan untuk jumlah pemilih tiap TPS sebanyak 266 orang.

Kendala saat Coklit

Selain banjir, kendala lainnya dihadapi petugas ketika melakukan coklit di kawasan perumahan elit. Kendala ini berupa akses dengan pemilih dan terkesan menolak kehadiran petugas coklit.

Namun, kata Endang mengungkapkan, kondisi tersebut sudah dikomunikasikan dengan pemerintah setempat setelah mendapat laporan. Proses coklit berlangsung sejak 12 Februari hingga 14 Maret 2023.

“Semoga proses pemutakhiran data pemilih ini bisa berjalan lancar sehingga kita bisa menghasilkan data pemilih yang akurat,” harap Endang.

Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar, melansir data perkembangan terbaru penanganan dampak banjir di tiga kecamatan yang tersebar di enam kelurahan. Jumlah pengungsi sebanyak 924 jiwa dengan 245 Kepala Keluarga tersebar di 21 titik posko pengungsian.

Back to top button