News

Megawati Sindir Penguasa Saat Ini Bak Orde Baru, TKN Prabowo: Istigfar Ibu

Wasekjen Partai Bulan Bintang (PBB) sekaligus Jubir Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Solihin Pure menanggapi sindiran Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri yang menyebut bahwa penguasa saat ini bertindak seperti pemerintahan Orde Baru.

“Istigfar Ibu Megawati. Astaghfirullahaladzim. Penguasa yang ibu maksud siapa? Bukan kah partai penguasa saat ini ada partai ibu,” ujar Solihin kepada inilah.com saat dihubungi di Jakarta, Senin malam (27/11/2023).

Ia menegaskan bahwa era Orde Lama dan Orde Baru sudah lewat, dan pemerintahan saat ini sedang mempersiapkan diri menuju Indonesia Emas 2045.

“Ajarlah kami-kami ini generasi milenial dan generasi Z untuk berpikir optimis, berpolitik santun, berpolitik adu gagasan, berpolitik riang gembira, berpolitik mengedepankan persatuan untuk kemajuan indonesia, Indonesia Maju, Indonesia Emas 2045,” tuturnya.

Sebelumnya, Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengaku heran dengan pemerintahan yang dipimpin oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Menurutnya, penguasa saat ini justru terkesan seperti meniru apa yang telah dilakukan oleh Presiden ke-2, yaitu Soeharto.

“Kenapa sekarang kalian yang baru berkuasa itu mau bertindak seperti zaman Orde Baru?” kata Megawati dalam pidatonya di Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Relawan Ganjar-Mahfud se-Pulau Jawa di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (27/11/2023).

Sebagai Presiden ke-5 sekaligus ketua umum partai besar, Megawati mengaku sempat merasa tidak dihargai. Mengingat segala polemik yang terjadi dalam internal partainya hingga seorang mantan kadernya justru mencalonkan diri sebagai wakil presiden di kubu lawan.

“Saya manusia juga dong, tetapi ya bayangkan, kok saya tidak seperti dihormati ya. Loh, kenapa? Loh saya jelek-jelek pernah presiden loh dan masih diakui dengan nama Presiden ke-5 Republik Indonesia loh,” tutur Megawati.

Megawati juga mengaku heran dengan apa yang diinginkan oleh kubu lawannya. Namun, Megawati mempersilakan dan siap untuk melawan di Pilpres 2024.

“Biar ibu ini perempuan, tapi ibu petarung. Kita saja lambangnya banteng, mana ada banteng itu keok,” ujarnya.

Back to top button