News

Mayoritas Masyarakat Inginkan Kombinasi Paslon Jawa-Nonjawa di Pilpres 2024

Lembaga Survei Nasional (LSN) mengeluarkan survei terbarunya yang dilakukan pada periode 24 Mei sampai 3 Juni 2023. Dari hasil survei itu, didapati mayoritas masyarakat suka dengan paslon kombinasi Jawa-Nonjawa untuk Pilpres 2024.

Peneliti LSN Gema Nusantara Bakry mengatakan, mulanya para responden diberi pertanyaan, ‘apakah setuju atau kurang setuju apabila pasangan presiden dan wakil presiden RI 2024-2029 nanti adalah kombinasi antara orang Jawa dengan luar Jawa?’.

“Hasilnya sebanyak 80,4 persen memandang kombinasi Jawa-nonjawa adalah pasangan ideal. Sebanyak 13,3 persen menyatakan kurang atau tidak setuju, sisanya 6,3 persen menjawab tidak tahu,” tutur dia dalam paparan secara daring, diakses dari Jakarta, Minggu (11/6/2023).

Selain persoalan kombinasi paslon, sebanyak 72,1 persen masyarakat juga setuju kombinasi pilpres 2024 itu antara seorang tokoh yang berlatar belakang militer dengan tokoh sipil. Sebanyak 21,1 persen masyarakat kurang setuju dan sisanya, 6,8 persen menjawab tidak tahu.

“Mayoritas 72,1 persen publik setuju apabila capres dan cawapres periode 2024-2029 nanti merupakan kombinasi tokoh berlatar belakang TNI dan Sipil,” lanjut Gema.

Sebagai informasi, survei ini dilaksanakan LSN pada periode 24 Mei sampai 3 Juni 2023 di provinsi di seluruh Indonesia. Jumlah sampel sebanyak 1420 responden yang diperoleh melalui teknik pengambilan sampel secara acak berjenjang (multistage random sampling).

Pengumpulan data dilakukan melalui teknik wawancara tatap muka dengan responden dipandu kuesioner. Sedangkan ambang kesalahan (margin of error) yang ditetapkan dalam survei ini sebesar +/- 2,6 persen dengan tingkat kepercayaan (level of confidence) 95 persen.

Back to top button