News

Kemenkes Palestina: Tingkat Hunian RS di Gaza Sudah Lewati Kapasitas

Tingkat hunian semua rumah sakit yang ada di Jalur Gaza sudah mencapai lebih dari 150 persen, kata Kementerian Kesehatan Palestina. Wilayah kantong Palestina itu tanpa henti diserang Israel selama berpekan-pekan.

“Sementara jumlah pasien di Komplek Medis Al-Shifa mencapai 5.000 pasien, padahal rumah sakit itu dirancang untuk hanya menerima 700 pasien,” kata Menteri Kesehatan Palestina Mai Al-Kaila saat bertemu dengan Utusan Khusus Masalah Kemanusiaan Jerman Deike Potzelm, Minggu (29/10/2023).

Dalam pembicaraan mengenai situasi kesehatan dan kemanusiaan di Palestina, Al-Kaila menjelaskan kepada delegasi Jerman mengenai perkembangan terakhir di Jalur Gaza yang disebutnya sudah berada dalam kondisi ‘malapetaka’, kata Kemenkes Palestina.

Militer Israel memperluas serangan udara dan daratnya di Jalur Gaza, yang sejak serangan lintas perbatasan Hamas pada 7 Oktober  dibombardir tanpa henti.

Banyak rumah sakit Gaza tidak lagi beroperasi akibat dibom, agresi, dan kehabisan bahan bakar, tegas Al-Kaila.

Al-Kaila meminta Potzelm menghentikan agresi itu dan memasukkan pasokan obat-obatan dan medis untuk merawat yang sakit dan terluka. “Sehingga mencegah bencana kemanusiaan yang lebih besar dari yang dihadapi Gaza saat ini,” sambung dia.

“Rumah sakit tidak bisa dievakuasi, karena dipenuhi  pasien sakit dan terluka, ditambah mereka yang mengungsi guna mencari tempat aman di halaman rumah sakit,” tambah Al-Kaila.

Jumlah warga Palestina yang meninggal akibat serangan Israel ke Gaza sudah mencapai 8.306 jiwa, termasuk 3.457 anak-anak dan 2.136 wanita, sementara 21.000 lainnya luka-luka, sebut Kemenkes Palestina.

Sebaliknya, lebih dari 1.500 warga Israel tewas dalam konflik ini.

Juru bicara militer Israel Daniel Hagari pada Sabtu (28/10/2023), mengumumkan bahwa pasukan Israel memperluas operasi mereka dan mulai masuk tahap selanjutnya perang melawan Hamas yang mencakup operasi  darat.

Sebanyak 2,3 juta penduduk Gaza saat ini bergulat melawan kelangkaan pangan, air, bahan bakar, dan obat-obatan yang semakin menipis akibat blokade Israel di kantong Palestina itu. [WAFA/Anadolu]

Back to top button