News

Takut Gempa Susulan, Puluhan Pasien RSUD Sumedang Bertahan di Tenda Pengungsian


Sebanyak 48 pasien dari total 153 pasien yang mengungsi, masih bertahan di tenda darurat pasca gempa yang mengguncang wilayah Sumedang, Jawa Barat.

“48 orang meminta untuk ada di tenda, lapangan, dan kita fasilitasi dengan catatan tenang,” kata Penjabat (Pj) Bupati Sumedang Herman Suryatman saat meninjau daerah terdampak gempa di Kabupaten Sumedang, Selasa (2/1/2024).

Gempa bumi berkekuatan Magnitudo 4.8 pada Minggu (31/12) malam membuat pasien di RSUD Sumedang terpaksa dievakuasi ke luar gedung dan menempati tenda darurat.

Tercatat pasien yang harus dievakuasi saat terjadi gempa sebanyak 108 orang di tenda darurat depan RSUD, dan 45 orang berada di tenda belakang RSUD.

Pemkab Sumedang, kata Herman, sudah menerjunkan tim untuk memeriksa kondisi bangunan RSUD Sumedang, dan juga RSU Pakuwon untuk mengetahui kondisi bangunannya aman atau tidak ditempati kembali oleh pasien.

Hasil pemeriksaan bangunan RSU Pakuwon kondisinya tidak mengkhawatirkan, sehingga seluruh pasien sudah kembali masuk ke ruang perawatan, sedangkan RSUD Sumedang cukup riskan, terutama tiga bangunan VIP, Paviliun, dan Sakura yang terdapat retak-retak.

“Sehingga warga masyarakat, pasien yang 108 ada di depan dan 45 ada di belakang, kemarin sore jam 5 sudah masuk semuanya ke ruangan karena aman,” katanya.

Namun, gempa susulan kembali terjadi pada Senin (1/1) malam menyebabkan pasien yang sudah di ruang perawatan kembali panik, dan beberapa pasien memilih untuk kembali menjalani perawatan di tenda darurat yang berada di luar rumah sakit.

Herman mengatakan pilihan pasien tersebut tidak dilarang oleh pihak rumah sakit karena menyangkut psikis pasien yang merasa lebih aman dan tenang apabila berada di luar bangunan.”Malam kita evakuasi 48 orang yang menginginkan berada di luar karena menyangkut psikis, menyangkut kondisi kejiwaan, kami layani dengan baik,” katanya.

Gempa bumi yang mengguncang Kabupaten Sumedang tercatat sudah terjadi enam kali, terakhir, Senin malam dengan kekuatan Magnitudo 4.5 yang membuat jajarannya mengecek daerah yang terdampak gempa.

Terutama, lanjut dia, jajarannya memeriksa kembali bangunan rumah sakit yang sebelumnya sudah retak-retak, hasilnya tidak ada kerusakan lebih parah, sehingga bangunan RSUD masih bisa ditempati oleh pasien.

“Hasil evaluasi dari Dinas PU tadi malam dan BPBD, kesimpulannya tidak ada tambahan keretakan, jadi kondisinya masih seperti yang 4.8 Magnitudo,” tandasnya.
 

Back to top button