News

Krisis Obat Bius, Pasien RS Al Shifa Gaza Dibalut Gula dan Cuka

Rumah Sakit Al Shifa di Gaza mengalami krisis obat bius di tengah membeludaknya pasien dan serangan Israel tanpa henti ke wilayah Palestina yang terblokade itu. Dokter spesialis bedah Ahmed Mokhallalati membeberkan gambaran fasilitas medis di tempat itu.

Mungkin anda suka

Ia pun menceritakan saat dirinya harus mengganti balutan pada anak-anak yang tak diberi anestesi atau obat bius.

“Balutan pada pasien luka bakar untuk pasien trauma berat. Sekarang bagi saya, balutan standarnya menggunakan gula, begitu juga dengan cuka untuk pasiennya,” kata Mokhallalati seperti dilansir Al Jazeera, Kamis (9/11/2023).

Mokhallalati lantas menceritakan pengeboman yang terus terjadi di sekitar rumah sakit bahkan saat ia hendak mengoperasi pasien. Di salah satu serangan, kata dia, Israel menggempur satu rumah tepat di samping rumah sakit.

Dokter bedah ini juga mengungkapkan Al Shifa telah beralih generator ke yang lebih kecil, sehingga pencahayaan sangat terbatas. Dokter-dokter di RS, menurut dia, terpaksa harus menggunakan ponsel untuk menambah cahaya saat menangani pasien.

“Mereka [pasukan Israel] membunuh orang secara langsung, tetapi sebagian lagi meninggal karena tak mendapat penanganan yang layak,” papar Mokhalallati.

Israel melancarkan agresi ke Gaza pada 7 Oktober 2023. Mereka juga mendeklarasikan perang melawan Hamas.

Imbas pertempuran itu, 10.500 warga Palestina meninggal, dari jumlah ini 60 persen di antaranya anak-anak dan perempuan.

Tak lama setelah deklarasi perang, Israel memblokade total Jalur Gaza dan sangat membatasi bantuan kemanusiaan masuk.

Mereka juga melarang bahan bakar masuk ke Gaza karena takut disalahgunakan Hamas. Sementara itu rumah sakit perlu bahan bakar untuk menghidupkan generator agar tetap bisa beroperasi.

Back to top button