Tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali melakukan penggeledahan di daerah Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, Senin (21/11/2023) kemarin. Hal ini mengejar bukti suap penanganan perkara di lingkungan Kejaksaan Negeri (Kejari) Bondowoso.
Kabag Pemberitaan KPK, Ali Fikri mengatakan, dalam giat itu, ikut digeledah rumah pribadi milik Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Bondowoso Puji Triasmoro (PJ) dan tiga tersangka lainnya.
“Termasuk kantor Dinas BSBK (Bina Sumber Daya Air dan Bina Konstruksi) Pemkab Bondowoso,” ujar Ali melalui keterangannya, Selasa (21/11/2023).
Hasil penggeledahan di beberapa titik tersebut, komisi antirasuah berhasil mengamankan berbagai dokumen, termasuk catatan aliran sejumlah uang. Kini, barang bukti itu telah disita dan dilakukan analisis lebih lanjut oleh penyidik KPK.
“Penyitaan dan analisis masih diperlukan untuk menjadi bagian kelengkapan berkas perkara dari Tersangka PJ dan kawan-kawan,” tandas Ali.
Diberitakan sebelumnya, KPK melakukan operasi tangkap tangan di Kantor Kejari Bondowoso, Rabu (15/11) pekan lalu. Awalnya, CV Wijaya Gemilang, Yossy S Setiawan (YSS) dan Andhika Imam Wijaya (AIW) memberikan uang sebesar 225 juta kepada Kasipidsus Kejaksaan Negeri Bondowoso Alexander Kristian Diliyanto Silaen (AKDS) untuk diberikan juga kepada Kajari Bondowoso Puji Triasmoro (PJ). Hal ini guna meredam perkara penyelidikan proyek pengadaan peningkatan produksi dan nilai tambah hortikultura.
Kemudian KPK mengamankan sembilan orang untuk pemeriksaan lebih lanjut. Setelah pemeriksaan 1 x 24 jam, KPK menetapkan Yossy, Andika, Alexander dan Puji sebagai tersangka dan di tahan di Rutan KPK, Kamis (16/11/2023) malam pekan lalu. Sebagai bukti permulaan, KPK menyidik uang total Rp 475 juta yang diterima oleh Puji dan Alexander.
Selain itu, KPK masih mengusut perkara lainnya di Kejari Bondowoso seperti Pembangunan gedung rehabilitasi puskesmas di Wringin, pembangunan gedung puskesmas di Botolinggo, dan rekonstruksi ruas Jalan Krajan, Landungsari.
