Kanal

Kisah Pilu Kecanduan Judi Online, Licik dan Penuh Tipu Daya


Rasa penasaran memenangkan judi online bikin pemainnya makin terperosok ke jurang kekalahan tanpa dasar. Dari deposit ke deposit, tak terasa dompet terkuras hidup pun jadi terhimpit.

“…Deposit sekarang Rp300 ribu kakak sayang, aku jamin kamu WD—withdraw atau tarik saldo, red—Rp3 juta, tapi syaratnya kita bagi dua hasilnya 60:40, deal?…” demikian penggalan isi pesan WhatsApp telemarketing atau admin judi online saat merayu pelanggan agar mau deposit dan mempertaruhkan uangnya.

Ini hanyalah sebagian kecil dari sederet tipu muslihat para operator judi online dalam menjerat korbannya. Cuan alias keuntungan adalah segalanya, tak peduli korban melarat ataupun hidup dikejar utang karena rayuan mereka.

Claudia (24)—bukan nama sebenarnya—kepada Inilah.com, berbagi pengalamannya yang sudah menggeluti pekerjaan sebagai telemarketing sekaligus admin, kurun tiga tahun belakangan ini. Tentu orang tidak akan menyangka dirinya adalah bagian dari sebuah bisnis ilegal, jika melihat paras orientalnya yang cantik dan usia yang masih sangat muda.

Ibu muda beranak satu ini mengatakan, kebanyakan pebisnis judi online memang mencari wanita muda seperti dirinya untuk ditempatkan sebagai telemarketing atau admin, karena korban yang kebanyakan pria akan lebih muda tergoda untuk segera bermain, jika tahu lawan bicaranya adalah perempuan muda yang cantik.

Jebakan awal yang dilancarkan adalah dengan melonggarkan algoritma mesin judi slot, jenis gim paling digemari ketimbang permainan tebak skor bola, tembak ikan, togel dan kasino daring. Digemari karena angka taruhannya cukup terjangkau, mulai dari Rp200 per spin (satu putaran) hingga puluhan ribu rupiah per putaran. Pemain cukup mendapatkan sejumlah gambar kembar dalam satu deret. Jika beruntung akan mendapatkan tiga gambar scatter yang berhadiahkan 7-20 kali free spin untuk meraih jackpot.

Kemenangan akan diberikan di permainan pertama. Ia mengatakan, pemain akan diberi berkali-kali lipat kemenangan dari jumlah uang yang dideposit, tentu masing-masing situs punya kebijakan yang berbeda soal besaran kemenangan. Yang jelas, semakin kecil depositnya maka makin besar kemenangan yang akan diberikan pada permainan yang pertama. Nominal depositnya pun beragam, mulai dari Rp10 ribu hingga jutaan rupiah. 

post-cover
Ilustrasi bermain judi online. (Foto Shutterstock)

Caranya depositnya juga mudah, cukup mengirimkan uang ke sejumlah akun rekening bank yang telah disediakan, bisa juga melalui dompet digital seperti Dana, OVO, GoPay dan lainnya. Bahkan mereka juga menerima deposit dengan pengisian pulsa, tapi khusus deposit dengan cara ini akan dikenakan biaya admin 10-20 persen. “Kalau deposit Rp10 ribu di permainan pertama, sudah pasti bisa WD Rp100-200 ribu. Tapi kalau depositnya sudah di atas Rp200 ribu paling besar kita kasih kemenangan 10 kali lipat, Rp2 jutaan lah. Tujuannya agar mereka senang, puas dan mau main lagi,” tutur Claudia seraya menjelaskan, akun-akun itu akan berganti dalam beberapa jam sekali, agar nama akun rekening tidak mudah terdeteksi.

Ia mengatakan, begitu pemain terjebak dan memulai deposit lagi untuk kedua kalinya di hari selanjutnya, algoritma mesin langsung diperketat dan jurang kekalahan pun dimulai. Pemain dipastikan akan kalah sampai beberapa permainan berikutnya agar timbul rasa penasaran. Biasanya setelah lima kali deposit dan kalah, pemain mulai kapok lalu enggan deposit lagi, jika sudah sampai tahap ini maka trik yang kedua dilancarkan.

Di tahap ini, telemarketing atau admin yang bertugas akan berkomunikasi secara intens dengan pemain melalui pesan singkat WhatsApp. Mereka cukup lihai dalam melancarkan aksi agar bisa menjerat korbannya. Salah satu contohnya dengan memasang foto profil gadis cantik, yang diambil dari situs dewasa. Tapi tidak asal comot, akan dipilih bintang situs dewasa yang masih baru atau belum terkenal agar korban tidak sadar pada awal mereka berkomunikasi. Ia mengatakan ada tim lain yang bertugas untuk mencarikan foto gadis-gadis cantik ini.

Saat berinteraksi, Claudia selalu berperilaku bak merayu kekasih, selain chat ia juga mengirimkan pesan suara dengan nada manja—terkadang sedikit mendesah—agar pemain mau lagi mendepositkan uangnya. Ia juga tidak ragu membagikan foto atau video seksi bahkan vulgar agar korbannya tergiur, biasanya jika sudah terjebak dirinya akan mematok minimal deposit di angka Rp300-500 ribu dengan iming-iming kemenangan di kisaran Rp1,5-3 juta dan syarat bagi hasil 40 persen kemenangan.

“Video atau foto seksi kita ambil dari situs dewasa. Harus sama wajah pemainnya dengan foto profil WA (WhatsApp) yang kita pasang sebelumnya biar enggak curiga. Kalau sudah deposit, algoritma kita kendurkan lagi agar menang. Nanti kita bagi hasil, misal dia menang Rp1 juta, buat aku Rp400 ribu dari pemain, tapi yang aku kantongi Rp200 ribu sisanya masuk ke kas kantor,” ujarnya sembari menjelaskan, algoritma mesin slot akan diketatkan lagi pada permainan selanjutnya untuk meraup untung dari kekalahan pemain.

Pola ini akan terus diulang-ulang oleh Claudia dan timnya. Maka tidak heran jika ada operator judi online bisa meraup puluhan miliar rupiah dalam empat bulan beroperasi, sebagaimana yang diungkap pihak kepolisian saat menangkap operator situs judi Cuaca77 di Teluk Naga Tangerang, baru-baru ini.

Selain pendekatan personal, para operator judi online rupanya memiliki tim yang bertugas untuk mempromosikan situsnya, sebagaimana diungkap Theodora (22) mantan karyawan situs judi online yang hampir 2 tahun belakangan ini sudah kembali ke jalan yang benar, bekerja sebagai marketing di salah satu pusat kebugaran. 

Menurutnya, tempat ia bekerja sebelumnya memiliki tim digital marketing yang bertugas memberdayakan sumber daya internal maupun eksternal untuk mempromosikan judi online. Ia mengatakan, sumber eksternal biasanya berbentuk endorsement ke selebgram muda yang memiliki follower di angka 5-20 ribu pengikut. Ia menjelaskan, para selebgram akan dibayar di kisaran Rp1-5 juta per bulan, bergantung dari banyak follower dan tipe kontennya, terkadang angka honornya bisa lebih dari itu, pintar-pintar selebgram itu bernegosiasi.

post-cover
Dua selebgram Bandung, Areta Febiola (kiri) dan Deni Sukirno (kanan), ditanyai soal promosi situs judi “online” yang mereka lakukan oleh Kapolrestabes Bandung Kombes Pol. Budi Sartono di Mapolrestabes Bandung, Jawa Barat, Rabu (23/8/2023). (Foto: Antara).

Sedangkan sumber daya internal, ditugaskan satu atau dua orang dari tim untuk live streaming bermain judi slot, ditayangkan melalui kanal YouTube. Biasanya satu orang bisa menernakkan 10-20 akun agar tidak mudah terendus polisi siber. 

Ia mengatakan, karyawan yang bertugas untuk live streaming akan didepositkan uang di kisaran Rp5-10 juta, selama bermain akan selalu dimenangkan oleh mesin hingga dompetnya terisikan uang puluhan juta. Tentu para penonton akan tergiur karena terlihat begitu mudahnya memainkan dan mendapatkan uang dari gim ini. Yang tidak penonton tahu, bahwa itu semua sudah diatur dengan rapi.

Selama siaran, tutur Theodora, para penonton akan berinteraksi dari kolom komentar, di saat inilah mereka akan mempromosikan situsnya dengan menyematkan link pendaftaran di kolom komentar. Biasanya penonton dari kalangan remaja, target korban yang paling mudah tergiur untuk langsung mendaftar.

“Padahal yang digunakan oleh tim itu akun demo, jadi pasti menang terus. Saya awalnya jadi pemain dulu baru kerja jadi admin judi online. Setelah kerja di daerah Jakarta Utara, baru tahu begini modusnya. Saat bermain dikasih tahu polanya, disuruh auto spin 50 kali dengan taruhan sekian per spin, dan dikasih tahu kapan aktifkan atau nonaktifkan fitur turbo spin, seolah permainan ini ada pola untuk diakali, padahal algoritmanya kita yang atur. Kita yang tentukan siapa yang mau dikasih menang atau dibangkrutkan,” katanya kepada Inilah.com

Theodora mengaku, hanya satu tahun bekerja di situs judi online, lantaran kantor tempatnya bekerja digerebek pihak kepolisian. Beruntung dia tidak masuk penjara. Entah bagaimana cara bisa bebas. Usai penggerebekan, kantornya sempat berhenti beroperasi selama beberapa bulan, lalu pindah ke luar negeri dan masih beroperasi sampai saat ini. Sayangnya, Theodora enggan membeberkan nama situs tempat ia dulu bekerja.

“Berhenti karena kapok, kantor kena gerebek polisi tahun 2022. Kita semua di tim telemarketing bisa bebas, entah si bos bagaimana aturnya. Teman-teman yang lain sebagian lanjut lagi, karena kantor pindah ke Filipina. Mending kerja yang sekarang sih biar gaji kecil, dulu gaji Rp 8juta belum termasuk bonus, tapi ujungnya digerebek,” ujarnya sembari tertawa kecil.

Kecanduan Judi Lupa Anak dan Istri

Tidak semua pemain judi online adalah masyarakat dengan pendapatan rendah yang memiliki pekerjaan tidak tetap atau pengangguran, Yudi (42) contohnya. Ia adalah seorang karyawan di sebuah yayasan pendidikan internasional yang menyalurkan beasiswa ke luar negeri, memiliki gaji yang cukup besar dan kehidupan yang baik sebelum menjadi pecandu judi online.

Kisahnya berjudi online dimulai saat pandemi COVID-19 melanda. Di suatu hari, tahun 2020, ia melihat temannya berjudi online. Yudi pun penasaran, mengapa temannya bisa menikmati judi melawan algoritma mesin slot. Ia pun menjajal dengan modal Rp50 ribu. Dalam sekali duduk, modalnya habis. Lalu ia mendeposit lagi Rp50 ribu, kali ini algoritma Aztec—nama gim slot—berpihak padanya, ia menang Rp300 ribu. Kemenangan itu mendatangkan adrenalin yang perlahan berubah jadi candu. 

post-cover
Ilustrasi kecanduan judi (Foto: Getty Images).

Sejak itu ia nyaris tak pernah lepas dari judi online. Ia memutar slot hingga larut malam berharap cuan datang secepat kilat. Rutinitas ini ia lakoni hingga pengujung 2022. “Sejak saya bermain judi online, saya menjadi lebih sering begadang, padahal saya harus bekerja. Saya juga jadi jarang makan karena sudah lupa saat mulai bermain judi online,” kata dia kepada Inilah.com.

Rasa penasaran bikin dirinya makin terperosok ke jurang kekalahan tanpa dasar. Dari deposit ke deposit, tanpa terasa, ia pernah menghabiskan nyaris setengah dari pendapatannya selama sebulan, sekitar Rp5 juta, dalam hitungan hari untuk bermain judi. Mulanya ia enteng saja membakar uang untuk judi online, merasa penghasilannya cukup. Tapi tak butuh waktu lama ia pun lupa diri.

Kalah judi online belum tentu bikin orang setop bermain. Justru makin memacu keinginan untuk menang, dengan alasan ingin mengembalikan modal yang sudah hilang. “Saya mengira dapat membaca pola permainan tapi ternyata masih juga kalah, padahal uang saya tinggal cukup untuk makan. Mereka (admin judi online) sering memberi saya cara-cara untuk menang pada hari ini dan hal ini membuat saya tergiur kembali bermain,” ucapnya.

Petaka pun dimulai, saking keranjingan ia sering diam-diam mengambil ponsel istrinya untuk mentransfer uang ke rekeningnya agar ada modal bermain. Mulanya sang istri tak sadar, begitu tahu dan menegur, Yudi malah lebih galak dan pertengkaran rumah tangga pun tak terhindarkan. 

Sang istri memilih bersabar, lalu mencari cara untuk menambal uang kebutuhan sekolah anak dan dapur dengan cara ajukan pinjaman online (pinjol). Totalnya, ada delapan pinjol yang masing-masing pinjol memiliki utang kisaran Rp5-7 juta rupiah. Butuh waktu setahun lebih untuk membuatnya terlepas dari kecanduan dan menyicil utang-utangnya, saat ini masih tersisa dua pinjol lagi yang harus ia selesaikan pelan-pelan.

Back to top button