Arena

Ketum PSSI Etho Santai Tanggapi Bocoran Dirtek PSSI dari Jerman

Ketua Umum (Ketum) PSSI, Erick Thohir (Etho), memberikan respons terhadap bocoran mengenai sosok Direktur Teknik (Dirtek) PSSI yang disebut sebagai mantan pesepak bola terkenal asal Jerman.

Etho merespons bocoran tersebut dengan sikap santai. Ia menyatakan bahwa sosok Dirtek sebagai pengganti Indra Sjafri masih dalam proses penyaringan.

“Loh kan kita sudah melakukan kerja sama dengan Jepang dan Jerman. Jerman untuk posisi Dirtek, sementara Jepang untuk pelatih Timnas putri. CV dari calon-calon sudah diterima, saat ini kita sedang dalam proses negosiasi. Jadi, tunggu saja,” ujar Etho ketika dikonfirmasi di Hotel Fairmont, Senayan, Jakarta Pusat, pada Selasa (4/7/2023).

Ketika ditanya tentang nama yang mencuat dari enam calon yang telah diidentifikasi, Etho meminta publik untuk bersabar.

“Belum ada satu nama yang menjadi pilihan utama. Mari bersabar,” kata Etho.

Sebelumnya, Zainudin Amali, Wakil Ketua Umum PSSI, membocorkan beberapa kriteria yang harus dimiliki oleh Dirtek PSSI asal Jerman yang, menurutnya, telah berkomunikasi dengan Ketua Umum Erick Thohir (Etho).

Dari enam calon yang telah diidentifikasi sebelumnya oleh Etho, Amali menyebut bahwa nama-nama tersebut masih dalam tahap penyaringan. Salah satu nama yang mencuat adalah mantan pesepak bola terkenal yang saat ini berusia sekitar 60 tahun.

“Orangnya terkenal, mantan pemain bola yang terkenal. Usianya sekitar 60-an tahun. Kalian belum lahir saat itu. Saya tidak tahu posisinya, dan mantan pemain mana yang dimaksud karena wawancara langsung dilakukan oleh Ketua Umum (Etho),” kata Amali di Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara, pada Selasa (4/7/2023).

Amali, mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) tersebut menegaskan bahwa PSSI, khususnya Etho, terus berkomunikasi dengan calon Dirtek asal Jerman tersebut.

Amali juga menyatakan bahwa Etho memiliki persyaratan yang tinggi untuk calon Dirtek PSSI. Terutama dalam hal rekam jejak dan kemampuannya di kancah sepak bola internasional.

Selain itu, menurut Amali, Dirtek PSSI memiliki tugas yang berat dan harus tinggal di Indonesia dalam waktu yang cukup lama.

“Dirtek harus tinggal di sini karena ini bukan kunjungan singkat. Mereka harus berkomitmen, jika mereka datang, mereka harus siap untuk tinggal dalam jangka waktu yang panjang. Mereka memiliki tanggung jawab profesional,” tegas Amali.

Back to top button