Hangout

Tidak Hanya Balita, Kelompok Lansia juga Rentan Terhadap Efek Polusi Udara

Kondisi udara yang kian memburuk di Jakarta dan sekitarnya membuat tidak hanya kelompok balita yang paling rentan berisiko mengalami gangguan pernapasan tetapi juga kelompok lanjut usia (lansia).

Kondisi udara yang tidak bersahabat akhir-akhir ini membuat banyak masyarakat resah, terutama bagi balita dan kaum lansia. Polusi udara sangat rentan dengan masalah kesehatan, terutama pada pernapasan dan paru-paru.

Lansia Wajib Jaga Kesehatan Paru

Dokter Spesialis Paru dan Pernapasan dr. Zulkarnain Barasila, Sp.P menjelaskan selain menyebabkan infeksi saluran pernapasan, udara yang berpolusi akan berakibat secara jangka panjang, seperti menurunkan sistem kekebalan tubuh sehingga kuman dan virus menjadi mudah menyerang tubuh seseorang.

“Salah satu permasalahan yang sering timbul yaitu meningkatnya infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) serta tuberkulosis (TBC) pada lansia,” kata Zulkarnain Barasila, Jakarta, Sabtu (26/08/2023).

Umumnya TBC memang menyerang kelompok usia produktif karena mobilitas pada usia tersebut lebih tinggi.

Namun tahukah Anda kelompok usia 55 tahun ke atas atau bisa kita sebut orang lanjut usia (lansia) ternyata lebih rentan terhadap infeksi TBC?

“Risiko penularan TBC pada lansia tetap tinggi. Hal ini disebabkan karena pada umumnya kondisi kekebalan tubuh lansia sudah menurun yang disebabkan dari faktor komorbid atau penyakit penyerta lainnya. Maka bila polusi udara terjadi terus menerus, kondisi inilah yang membuat para lansia lebih rentan terkena TBC,” tambahnya.

Pada orang tua, sistem kekebalan mengalami pelemahan bertahap seiring bertambahnya usia, suatu kondisi yang dikenal sebagai immunosenescence. Mereka juga cenderung tidak bugar dan sehat seperti orang yang lebih muda, terutama jika mereka tinggal sendiri.

Back to top button