Hangout

Kemenperin Sebut Boikot Produk Israel Berpotensi Perkuat Industri Lokal

Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian, Putu Juli Ardika, menyatakan bahwa seruan boikot terhadap produk Israel yang kini marak di media sosial dapat dianggap sebagai momentum untuk memperkuat industri dalam negeri Indonesia. Hal ini diungkapkan dalam rilis Indeks Kepercayaan Industri (IKI) bulan Oktober 2023, Selasa (31/10/2023).
“Dalam konteks saat ini, ajakan boikot produk Israel di media sosial dapat berfungsi sebagai katalis untuk memperkuat pengetatan impor yang tengah diupayakan pemerintah,” kata Putu Juli Ardika.

Menurut Ardika, ajakan boikot ini sejalan dengan kebijakan pemerintah yang tengah berupaya membatasi arus barang impor masuk ke Indonesia. Dengan berkurangnya impor, produk-produk dalam negeri berpotensi mendapat tempat lebih luas di pasaran domestik.

Seruan boikot produk Israel ini bukan hanya fenomena global, tetapi juga telah mendapat dukungan luas di Indonesia, terutama dalam konteks krisis kemanusiaan yang terjadi di Gaza. Boikot ini dianggap sebagai salah satu bentuk solidaritas terhadap rakyat Palestina, selain dari donasi dan doa.

Presiden Joko Widodo juga telah mengecam tindak kekerasan yang terjadi di Gaza, termasuk serangan terhadap Rumah Sakit Al-Ahli. “Ini merupakan pelanggaran berat terhadap hukum humaniter internasional,” tegas Jokowi dalam sebuah pernyataan video.

Presiden menambahkan, Indonesia tidak akan tinggal diam dan akan terus berupaya untuk mencegah ketidakadilan yang terjadi terhadap rakyat Palestina.

Dengan maraknya ajakan boikot ini, pemerintah melihat peluang untuk memperkuat industri dalam negeri, terutama di tengah upaya pengetatan impor yang sedang berlangsung. Ini menjadi salah satu indikator bahwa isu geopolitik dan kebijakan ekonomi dapat saling berpengaruh dan menjadi fokus kebijakan pemerintah ke depannya.

Back to top button