News

Kemenkes: Jemaah Haji Harus Minum Air 200 ml/jam untuk Cegah Dehidrasi

Kementerian Kesehatan Indonesia melalui Kepala Pusat Kesehatan (Kapuskes) Haji, Liliek Marhaendro Susilo, mengingatkan jemaah haji untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh mereka di Tanah Suci. Menanggapi kondisi suhu tinggi yang biasa dijumpai, Liliek menyarankan jemaah untuk secara teratur minum air mineral sebanyak 200 ml/jam.

“Dengan suhu yang panas di Tanah Suci, jemaah disarankan untuk selalu membawa dan minum air mineral 200 ml setiap jam untuk mencegah dehidrasi,” ujar Liliek dalam konferensi pers mengenai update penyelenggaraan haji 1444H/2023M di Media Center Haji PPIH Pusat, Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Kamis (25/5/2023).

Tidak hanya itu, Liliek juga menyarankan jemaah untuk mengonsumsi oralit, dengan dosis satu sachet per hari yang dicampur dengan 300 ml air mineral, untuk membantu memulihkan kebugaran tubuh.

Dia juga memberikan beberapa saran seputar pemakaian sandal. Menurutnya, jemaah disarankan untuk tidak memakai sandal jepit dan selalu memakai alas kaki, terutama saat keluar dari pemondokan.

“Dianjurkan agar jemaah tidak memakai sandal jepit, karena bisa membuat kaki lecet jika jarak yang ditempuh cukup jauh,” ungkapnya.

Liliek juga menekankan bahwa lantai dengan tekstur yang tidak rata di Masjidil Haram, khususnya saat Sa’i, dapat menyebabkan tumit kaki pecah. Oleh karena itu, dia menyarankan jemaah untuk membawa sepatu ceper bersih dan terbuka, seperti sandal hotel, saat berada di Masjidil Haram, khususnya saat melakukan Sa’i.

Para petugas kesehatan yang bertugas di Masjid Nabawi dan Masjidil Haram juga telah disiapkan sandal untuk diberikan kepada jemaah yang kehilangan sandal mereka. Selain itu, tim kesehatan juga telah ditempatkan di Bandara, termasuk tim Promosi Kesehatan dan Emergency Medical Team (EMT), yang siap bergerak cepat dalam kondisi darurat.

Pada tanggal 25 Juli 2023 pukul 15.43 WIB, sudah ada 10.425 jemaah atau 27 kloter yang terbang ke Tanah Suci. Sebanyak 5.519 jemaah atau 22 kloter telah tiba di Kota Madinah. Angka ini tidak termasuk petugas kloter.

Satu jemaah, Suprapto Tarlim Kertowijoyo dari Demak, Jawa Tengah, yang tergabung dalam Kelompok Terbang (Kloter) Tiga Embarkasi Solo (SOC 03), telah meninggal dunia setelah mengalami serangan jantung di Hotel Abraj Taba.

Back to top button