News

Kematian Harun Korban Tembak Demo Pilpres 2019, LPAI: Negara Harus Hadir Usut Tuntas


Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi atau Kak Seto buka suara terkait penegakan hukum terkait kematian Harun Al Rasyid (15) seorang pelajar yang tewas terkena tembakan aparat keamanan saat kerusuhan akibat unjuk rasa memprotes hasil Pilpres di kawasan Slipi, Jakarta Barat pada 22 Mei 2019.

“LPAI sudah mengeluarkan pernyataan terbuka bahwa kami menyesalkan jatuhnya korban anak-anak bahkan korban tembak pada demo pasca-Pilpres 2019,” ujar Kak Seto dalam keterangannya melalui video yang diterima Inilah.com di Jakarta, Selasa (19/12/2023).

Kak Seto menegaskan bahwa LPAI berkomitmen untuk terus mengawal penanganan hukum untuk kasus tersebut. Terlebih, KPAI memiliki Memorandum of Understanding (MoU) dengan pihak kepolisian terkait perlindungan dan penanganan kasus tersebut.

“Mendorong semua pihak untuk mengambil pelajaran berharga dari tragedi kematian anak dalam demo pasca-Pilpres 2019 tersebut,” ujarnya.

Selain itu, dia meminta jangan ada pihak yang abai terhadap hakikat dari permasalahan hak hidup anak yang dijamin dalam undang-undang (UU) dan diamanatkan oleh Konvensi Hak Anak.

“Negara mohon hadir dan LPAI bersama semua pihak hadir mengingatkan negara untuk terus hadir merealisasikan keadilan bagi para korban,” tuturnya.

Otoritas penegak hukum, lanjut Kak Seto, harus terus menyelidiki dan menyidik kasus kematian Harun hingga tuntas. Terlebih, mengingat kasus pembunuhan anak-anak bukan merupakan delik aduan.

“Bahwa otoritas yang mengurusi kesejahteraan anak juga patut memberikan perhatian kepada keluarga korban, semoga peristiwa tersebut tidak terulang di Pilpres 2024 karena merupakan kesedihan, namun sebagai bentuk mitigasi seandainya, kejadian ini kembali terulang mohon negara melakukan antisipasi sejak dini, siapkan juga perangkat lembaga, kementerian yang terkait,” ujar Kak Seto.

Sebelumnya, calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan memperkenalkan kedua orang tua Harun Al Rasyid, korban kerusuhan 22 Mei 2019 lalu, yakni Didin Wahyudin dan istrinya dalam debat perdana capres di Komisi Pemilihan Umum (KPU).

“Hadir bersama saya ayahnya Harun Al Rasyid, Harun Al Rasyid adalah yang meninggal, keluarga pendukung Pak Prabowo di Pilpres 2019,” kata Anies di sesi debat capres perdana di KPU, Selasa malam (12/12/2023).

Diketahui, Harun (15) adalah siswa SMP yang menjadi korban penembakan saat kerusuhan pasca-Pemilu 2019. Saat itu bentrok terjadi antara polisi dan warga. Harun ditemukan tewas karena luka tembak di sekitar flyover Slipi, tidak jauh dari lokasi bentrok pecah.

Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN), Billy David Nerotumelina mengaku bersyukur banyak pihak yang jadi melihat kembali sejarah kasus tersebut setelah Anies mengingatkan tragedi tersebut dalam debat perdana capres di KPU.

“Pak Seto punya rekam jejak yang panjang terhadap dunia anak. Jadi kapabilitas beliau tidak bisa diragukan lagi. Kami menyambut baik tentunnya,” kata Billy kepada Inilah.com saat dihubungi di Jakarta, Selasa malam (20/12/2023).

Billy menegaskan, pasangan AMIN tidak hanya fokus pada isu politik, namun juga mengedepankan gagasan tentang keluarga, anak dan juga tidak setuju terjadinya kekerasan dalam bentuk apapun.

“Pasangan AMIN mendukung kasus ini diusut tuntas. Dan mengimbau pihak-pihak yang tidak paham histori atau tidak punya afiliasi apapun kami harap tidak menjadikan ini polemik untuk menghormati orang tua almarhum,” tuturnya.
 

Back to top button