Market

Kebocoran Gas H2S Telan Ratusan Korban, Jatam: Pemerintah Lemah Terhadap PT SMGP


Sebanyak 123 warga Desa Sibanggor Julu dan Desa Sibanggor Tonga, Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatra Utara (Sumut), menjadi korban gas beracun H2S saat PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) membuka lubang bor, Kamis (22/2/2024).

“Ratusan warga yang tersebar di dua desa itu, mengalami mual-muntah, pusing, dan pingsan, lalu dilarikan ke Rumah Sakit dan fasilitas kesehatan terdekat. “Korban yang terdata seratus lebih. Kemungkinan akan terus bertambah,” tutur Saptar, warga Sorik Marapi, dikutip dari rilis Jaringan Advokasi Tambang (Jatam), Jumat (23/2/2024).

Sejak PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) beroperasi, menurut Divisi Hukum Jatam, M Jamil, tragedi maut seringkali terjadi. Mulai dari konflik besar yang melibatkan warga yang pro dan kontra, lubang tambang yang menelan korban jiwa, hingga kebocoran gas berulang yang juga menelan korban jiwa.

Selanjutnya Jamil membuka catatan hitam Jatam terkait operasonal PT SMGP yang menuai tragedi. Pada 20 Januari 2015, pecah bentrok antar warga yang pro dan kontra di Kecamatan Lembah Sorik Marapi. Seorang warga tewas dan rumah serta kendaraan (mobil) hancur. Kedua kelompok warga, sama-sama menjadi korban.

“Kedua, pada 29 September 2018, kolam penampungan air pengeboran PT SMGP di Desa Sibanggor Jae, Kecamatan Puncak Sorik Marapi, menewaskan dua orang santri, Yakni Irsanul Mahya (14) dan Muhammad Musawi (15). Kolam penampungan air itu tidak memiliki pagar pengaman dan tidak ada penjaga. Keduanya jatuh di kolam sedalam sekitar 9 meter,” kata Jamil.

Ketiga, lanjutnya, pada 25 Januari 2021, terjadi kebocoran gas H2S yang menyebabkan lima orang tewas. Serta puluhan warga harus dirawat di rumah-sakit, akibat semburan gas dari sumur bor proyek PT SMGP.

Empat dari lima orang yang tewas itu, adalah perempuan. Dua orang ibu berusia 40 tahun dan anak perempuannya, usia 5 dan 3 tahun. Serta satu petani remaja berusia 15 tahun. Lima korban meninggal tersebut merupakan warga yang sedang berladang di sekitar wilayah kerja PLTP Sorik Marapi. Mereka adalah Suratmi (46), Syahrani (14), Dahni, Laila Zahra (5), dan Yusnidar (3).

Keempat, 14 Mei 2021, terjadi ledakan dan kebakaran di lokasi proyek PT SMGP yang hanya berjarak sekitar 300 meter dari pemukiman penduduk. Ledakan dan kebakaran itu membuat warga mengungsi. Kelima, 6 Maret 2022, kebocoran gas H2S dari salah satu sumur PT SMGP, menyebabkan setidaknya 58 orang muntah, pusing, dan pingsan, lalu dilarikan dan dirawat di Rumah Sakit.

Keenam, 24 April 2022, semburan lumpur panas setinggi lebih dari 30 meter yang disertai bau gas menyengat, menyebabkan 21 orang terpapar gas beracun dan dilarikan ke rumah sakit. Semburan lumpur panas itu juga merendam area persawahan warga.

Ketujuh, 16 September 2022, kebocoran kembali terjadi menyebabkan 8 orang warga pusing, mual dan pingsan, lalu dilarikan ke RS. Kedelapan, 27 September 2022, kebocoran gas kembali terjadi, menyebabkan 86 warga dilarikan ke RS karena pusing, muntah, dan pingsan. “Kesembilan, 22 Februari 2023, kebocoran gas kembali terjadi menyebabkan setidaknya 123 orang warga keracunan dan dirawat di RS,” kata dia.

Dari rentetan peristiwa maut yang menelan korban ratusan orang itu, kata Jamin, tidak pernah mendapat penegakan hukum. Jatam mencatat, pemerintah baru sekali memberikan sanksi kepada PT SMGP. “Itu pun sebatas pemberhentian sementara operasi pasca peristiwa yang menelan korban jiwa pada 25 Januari 2021,” paparnya.

 

Back to top button