News

Saling Serang Antarpaslon, Pemilu Damai hanya di Atas Kertas?


Ketiga pasangan calon presiden-calon wakil presiden (capres-cawapres) peserta pemilihan umum (pemilu) 2024, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, beserta perwakilan partai politik resmi mendeklarasikan kampanye pemilu damai.

Ikrar dan penandatanganan naskah pemilu damai 2024 berlangsung di Halaman Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Menteng, Jakarta Pusat, Senin (27/11/2023). Sebelum penandatanganan, mereka bersama-sama membaca naskah berisi pemilu damai yang dipimpin Ketua KPU Hasyim Asy’ari lalu diikuti oleh para capres-cawapres dan pimpinan partai politik.

Sayangnya, komitmen itu hanya di atas kertas. Sebab saling serang antarpaslon malah jadi sajian sehari-hari. Bahkan saling buka-bukaan pribadi lawan juga dipertontonkan saat debat perdana pada Selasa (12/12/2023) lalu. Usai debat pun, makin panas. Saling serang tetap berlanjut. 

Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran menyoroti soal fenomena antarpaslon yang saling serang dalam masa kampanye. Komandan Tim Kampanye Nasional (TKN) Pemilih Muda (Fanta) Prabowo-Gibran, Arief Rosyid Hasan menyerukan para paslon untuk berhenti mengadu domba dan kembali ke komitmen awal untuk menghadirkan pemilu damai.

“Ya berhentilah mengadu domba berhentilah membentur-benturkan orang muda, di Indonesia ini sudah tahu apa yang mereka harus lakukan apa yang tidak boleh dilakukan,” ujar Arief di Media Center TKN Prabowo-Gibran, Jakarta, Kamis (21/12/2023).

Arief juga menyinggung soal paslon lain yang sibuk mengurusi paslon nomor ururt 2 Prabowo-Gibran. Tak hanya itu, dia juga mengatakan soal adanya fitnah dan hoaks yanh ditujukan kepada Prabowo. “Kita sudah tahu bersama bahwa selalu itu fitnah dan hoax selalu dialamatkan ke kita sampai Pak Prabowo,” katanya.

Arief melanjutkan, pihaknya geram lanataran anak muda sering dijadikan sebagai alat adu domba. Namun, dia memastikan jika anak muda memilih Prabowo-Gibran maka permasalahan tersebut teratasi.

“Itulah bukti keseriusan orang-orang muda yang ada di pasangan Prabowo Gibran kita enggak mau terjebak kita nggak mau lagi dibenturkan sama orang-orang yang berkepentingan selalu itu anak muda hanya dijadikan sebagai tukang tinju kita nggak mau,” pungkasnya.

Anies Diadukan ke Bawaslu

Yang gerah dengan keriuhan saling serang bukan saja dari kubu paslon. Kelompok masyarakat yang menamakan diri Advokat Pengawal Demokrasi (APD), mengadukan Anies ke Bawaslu pada Rabu (20/12/2023).

APD menyoalkan dugaan pelanggaran yang Anies saat berkampanye di Jambi tanggal 14 Desember 2023. Salah satu perwakilan APD, Yayan mengatakan, dalam laporannya, APD menyebut Anies melanggar kesepakatan kampanye Pemilu Damai, karena menyindir paslon lain saat berpidato di depan para pengikutnya.

“Awalnya Anies menanyakan kepada para ulama yang hadir apakah menonton Debat Perdana Capres, ‘…Kebetulan dua hari yang lalu debatnya soal hukum. Ikut ndak lihat debat kemarin? Nobar. Emang sepak bola, untung enggak ada meja di situ…’ katanya yang disambut tawa para ulama yang hadir,” kata Yayan kepada awak media seraya mengutip pernyataan Anies Baswedan di kantor Bawaslu RI, Jakarta.

Anies telah menjadikan capres lainnya sebagai bahan tertawaan saat kampanye. Padahal, kata Yayan, hal semacam itu sudah dilarang karena melanggar ketentuan Pasal 280 (1) huruf c Jo. Pasal 521 Undang-Undang Pemilu, serta Pasal 72 ayat (1) huruf c Peraturan KPU No. 20 Tahun 2023 Tentang Kampanye PEMILU.

“Karenanya, kami Advokat Pengawal Demokras (APD) yang pedului dengan pelaksanaan pemilu yang bersih, jujur, beretika, adil, dan bermartabat dengan ini melaporkan Anies Baswedan dalam kedudukannya sebagai capres peserta Pemilu ke hadapan Bawaslu agar terhadap dirinya dilakukan penyidikan, pemeriksaan, dan mengadili sesuai dengan tugas dan kewenangannya serta selanjutnya memutus laporan ini dengan menyatakan Anies Baswedan bersalah,” imbuhnya.

Mengingat Lagi Deklarasi Pemilu Damai

Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar Deklarasi Kampanye Damai Pemilu Tahun 2024. Deklarasi ini dihadiri tiga pasangan calon (paslon) Pilpres 2024, pada Senin (27/11/2023).

Ketua KPU RI Hasyim Asy’ari memimpin pembacaan naskah Deklarasi Kampanye Pemilu Damai 2024 yang diikuti oleh seluruh peserta yang hadir di halaman KPU tersebut. “Satu, mewujudkan pemilu yang langsung, umum, bebas, rahasia dan adil,” kata Hasyim di halaman kantor KPU RI, Jakarta Pusat, Senin (27/11/2023).

“Dua, melaksanakan kampanye pemilu yang aman, tertib, damai, berintegritas, tanpa hoaks, tanpa politisasi SARA, dan tanpa politik uang,” sambung dia

Poin ketiga yang dibacakan, Hasyim meminta seluruh peserta pemilu 2024 untuk mengikuti ketentuan yang berlaku selama masa kampanye. “Tiga, melaksanakan kampanye pemilu berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku,” sebut Hasyim.

Setelah naskah deklarasi dibacakan, satu persatu pasangan capres-cawapres menandatangi prasasti deklarasi pemilu damai 2024. Penandatanganan dimulai oleh pasangan capres-cawapres nomor urut satu Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.

Disusul pasangan capres-cawapres nomor urut dua, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dan nomor urut tiga, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. Penandatanganan selanjutnya diikuti perwakilan 18 parpol pesert pemilu 2024.

Panglima TNI Jendral Agus Subiyanto, Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo dan perwakilan dari Kejagung dan Kemendagri turut menandatangani prasasti tersebut. Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) juga nampak di acara tersebut.

Back to top button