News

KBRI Tripoli Tangani Kasus Kekerasan Fisik pada Pekerja Migran Indonesia di Libya

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tripoli telah menerima pengaduan dari SM, seorang pekerja migran Indonesia yang mengaku mengalami kekerasan fisik dari pihak majikan di Libya.

Dalam video yang beredar di media sosial, perempuan asal Lombok Timur itu mengaku awalnya dijanjikan untuk bekerja di Turki, tetapi pada kenyataannya malah dibawa ke Libya.

“Saya dijanjikan kerja di Turki tapi tahunya kita dikirim ke Libya. Kita di sini dapat majikan kurang baik, Pak. Kalau ada kesalahan sedikit selalu pakai kekerasan. Tapi saat kita minta pulang ke kantor, majikan bilang, ‘Saya sudah beli kamu tiga tahun di sini, saya beli kamu mahal di sini’,” ucap SM dalam video tersebut.

Ia melanjutkan, dirinya terus berupaya meminta bantuan terhadap kantor agensi yang menyalurkan pekerja di Libya. Namun, tak ada respons. Pekerja migran itu lalu mencoba keluar dari rumah majikannya dan terus menghubungi pihak agensi yang akhirnya merespons serta memintanya untuk menunggu di depan rumah sang majikan.

Malang bagi SM, ketika pihak perwakilan kantor agensi datang, justru ia ‘dikembalikan’ ke majikannya, yang berujung dengan pemukulan. Sudah tidak tahan dengan perlakuan yang dihadapinya, SM kemudian membuat video di TikTok dengan tujuan agar Pemerintah Indonesia mau membantunya keluar dari situasi tersebut.

Dirjen Perlindungan Warga Negara Indonesia (PWNI) dan BHI Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha mengakui pihaknya sudah menangani kasus ini.

“Pada 14 Juni 2023, KBRI Tripoli menerima pengaduan mengenai seorang WNI atas nama SM asal Lombok Timur yang diduga mengalami kekerasan fisik dari pihak majikan. Dalam video tersebut SM mengaku awalnya dijanjikan bekerja di Turki, namun pada kenyataannya dipekerjakan di Libya,” ucap Judha di Jakarta, Jumat (16/6/2023).

“Pada 15 Juni 2023, pihak KBRI Tripoli telah berhasil berkomunikasi langsung dengan SM,” imbuhnya.

Lewat komunikasi tersebut, diketahui SM berada di Benghazi yang berjarak sekitar 1.000 kilometer dari Tripoli. “Dia sudah dipindahkan dari rumah majikan dan saat ini aman berada di kantor agensi,” tutur Judha.

KBRI Tripoli telah mengajukan izin kepada Kementerian Luar Negeri Libya untuk melakukan kunjungan ke Benghazi. PBRI Tripoli telah mengajukan izin kepada Kemlu Libya untuk melakukan kunjungan ke Benghazi.

Pertemuan dengan SM di Benghazi dijadwalkan bakal dilakukan pada Minggu, 18 Juni 2023 untuk memastikan terpenuhinya hak-haknya sesuai dengan hukum yang berlaku di Libya.

KBRI Tripoli juga telah menghubungi pihak keluarga dan Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) untuk menyampaikan langkah penanganan.

Back to top button