Market

Katalis Positif Selimuti IHSG, Inilah 10 Saham Potensial Cuan

Selasa, 17 Jan 2023 – 04:30 WIB

Katalis Positif Selimuti IHSG, 10 Saham Potensial Cuan - inilah.com

Menurut Mino, Analis Saham di Jakarta, Senin (16/1/2022) terdapat beberapa katalis positif bagi IHSG dari internal, seperti sentimen neraca perdagangan, suku bunga acuan dan pertumbuhan kredit perbankan. (Foto: Inilah.com/Didik Setiawan)

Analis mengungkapkan beberapa katalis positif baik internal maupun eksternal yang bakal menyelimuti pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam sepekan ke depan. Sepuluh saham pun direkomendasikan lantaran potensial cuan.

Pada perdagangan Senin (16/1/2023), IHSG berakhir menguat 46,2 poin (0,7%) ke posisi 6.688,057. Kondisi ini memperbaiki keadaan pekan lalu yang melemah sebesar 0,6%. Pelemahan terdalam di sektor konsumer non-primer. Adapun penopang market terkuat pekan lalu adalah sektor teknologi sebesar 3%.

“Di minggu lalu market masih cukup tertekan, tidak lepas dari berlanjutnya aksi jual investor asing, terutama di sektor perbankan yang menjadi salah satu sektor yang masih tertekan,” kata Equity Analyst Indo Premier Sekuritas, Mino di Jakarta, Senin (16/1/2023).

Selain itu, sambung dia, harga batu bara mulai bergerak turun. Ini cukup menjadi sentimen negatif di pekan lalu. Selama sepekan harga batu bara mengalami penurunan hingga 8% seiring adanya kekhawatiran terhadap prospek naiknya pasokan.

“China sebagai negara konsumen terbesar batu bara telah mengizinkan tiga pemerintah daerah yang menjadi pusat produksi logam untuk kembali mengimpor batu bara asal Australia. Itu setelah pada akhir tahun 2020 secara tidak resmi melarang impor dari negara tersebut,” terang dia.

Katalis Positif Sepekan ke Depan

Lebih jauh Mino memperkirakan, pergerakan IHSG hingga akhir pekan ini cenderung positif. Sentimen pergerakannya berasal dari faktor domestik dan eksternal.

Dari sisi domestik, menurut dia, ada sentimen neraca perdagangan, suku bunga acuan dan pertumbuhan kredit perbankan. Sementara dari sisi eksternal, ada sentimen penjualan ritel, data perumahan, klaim pengangguran mingguan dan dimulainya musim laporan keuangan.

“Pada Desember (2022) neraca perdagangan diprediksi kembali mencatatkan surplus sebesar US$4,01 miliar. Jika sesuai dengan ekspektasi maka di sepanjang tahun lalu neraca perdagangan tercatat surplus US$55 miliar atau tumbuh 54% year on year,” ucapnya tandas.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, neraca perdagangan Indonesia Desember 2022 mengalami surplus US$3,89 miliar. Ini terutama berasal dari sektor nonmigas US$5,61 miliar, namun tereduksi oleh defisit sektor migas senilai US$1,72 miliar.

Terkait suku bunga acuan, lanjut Mino, menurut konsensus Bank Indonesia pada pertemuan 19 Januari 2023 akan kembali menaikan suku bunga acuan sebesar 25 bps menjadi 5,75%.

Terkait pertumbuhan kredit perbankan, aktivitas ekonomi yang terus bergeliat diprediksi akan menjadi katalis utama bagi penyaluran kredit perbankan. Apalagi, Bank Indonesia sendiri pada tahun ini memprediksi kredit akan tumbuh di kisaran 10-12%.

Katalis Positif dari Eksternal

Sementara itu dari faktor eksternal yang menjadi sentimen utamanya fokus ke laporan keuangan dan klaim pengangguran mingguan. Beberapa emiten besar akan merilis laporan keuangannya. Di antaranya, Morgan Stanley, Goldman Sach Group Inc, Procter and Gamble Co hingga Netflix.

“Ini akan menjadi salah satu penentu pergerakan market pekan ini,” ucapnya.

Dalam tiga pekan terakhir, kata dia, klaim pengangguran mingguan AS terpantau mengalami penurunan. “Ini menghilangkan kekhwatiran investor terhadap peluang terjadinya hard landing ekonomi Amerika,” ungkap Mino.

Saham-Saham Pilihan

Tertopang sentimen domestik dan eksternal ini, Mino merekomendasikan buy sepuluh saham untuk trading selama sepekan mendatang hingga Jumat (20/1/2023) pada saham-saham berikut ini:

  1. PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dengan support 3.670 dan resistance 3.880;
  2. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) dengan support 6.950 dan resistance 7.450;
  3. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) dengan support 10 ribu dan resistance 10.525;
  4. PT Jasa Marga Tbk (JSMR) dengan support 3.050 dan resistance 3.290;
  5. PT Surya Citra Media Tbk (SMA) dengan support 200 dan resistance 230;
  6. PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) dengan support 1.250 dan resistance 1.370;
  7. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dengan support 2.000 dan resistance 2.300;
  8. PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) dengan support 4.290 dan resistance 4.660;
  9. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dengan support 10.150 dan resistance 10.800; dan
  10. PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) dengan support 6.000 dan resistance 6.425.

Disclaimer: Pelajari dengan teliti sebelum membeli atau menjual saham. Inilah.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor.

Back to top button