News

Kasus COVID-19 Ngegas, Dinkes DKI Pastikan Keterisian RS Stabil di Bawah 5 Persen


Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ngabila Salama mengakui angka kasus COVID-19 di Ibu Kota memang mengalami lonjakan yang cukup drastis. Namun di sisi lain, hal itu tak membuat tingkat keterisian rumah sakit meningkat pula.

Ngabila menjelaskan jika kondisi bed occupation rate (BOR) saat ini tergolong stabil, di bawah angka 5 persen.

“Tidak ada lonjakan perawatan RS. Keterisian RS masih di bawah 5 persen,” kata Ngabila kepada Inilah.com, Jakarta, Jumat (15/12/2023).

Ngabila mengisyaratkan kondisi di sejumlah fasilitas kesehatan masih belum mengkhawatirkan. Namun pihaknya tetap waspada, dan menjaga ketersediaan obat atau kebutuhan pasien lainnya secara lengkap.

“Obat-obatan dan antivirus lengkap dan banyak. Semua aman,” terangnya.

Sebelumnya, Ngabila mengatakan setidaknya ada tiga penyebab dominan yang memicu meningkatnya kasus COVID-19. Pertama yakni faktor peralihan musim atau pancaroba.

“Kondisi ini otomatis membuat imunitas seseorang menurun, kelembaban udara tinggi membuat virus lebih mudah masuk ke dalam tubuh,” bebernya.

Ngabila mencatat, selama enam bulan terakhir imunitas manusia khususnya untuk antibodi COVID-19 memang sudah menurun. Hal inilah yang menjadi penyebab kedua merebaknya kasus selama dua pekan terakhir.

Faktor ketiga, yakni kehadiran mutasi virus atau virus baru salah satunya, COVID-19 subvarian Eris atau EG.5 dan EG.4.

Virus varian ini kata Ngabila memang cepat menular, namun gejala yang dialami pasien tidak terlalu berat seperti varian pada umumnya. Hal inilah yang disinyalir membuat keterisian RS di Jakarta tidak mengalami lonjakan yang signifikan.

 

Back to top button