Ketika berganti ponsel atau laptop, perusahaan keamanan siber Kaspersky mengingatkan pengguna agar tidak lupa menghapus koneksi WiFi pada gawai lama. Hal ini menjadi perhatian penting dalam menjaga keamanan data dan jaringan WiFi.
Pemilik gawai biasanya mengingat untuk menghapus foto, pesan, email, dan data pribadi lainnya saat berganti perangkat. Namun, tak hanya ponsel dan komputer, banyak perangkat pintar seperti printer, jam tangan pintar, sampai lemari es yang membutuhkan koneksi internet WiFi.
Kaspersky, dalam siaran persnya Jumat (11/8/2023), menilai sebagian besar gawai menyimpan informasi jaringan WiFi dalam bentuk yang tidak terlindungi. Hal ini membuat jaringan rentan diretas dari gawai yang dibuang atau dijual.
Nilai Komersial Akses WiFi
Mengakses jaringan WiFi orang lain memiliki nilai komersial, menurut Kaspersky. Jika WiFi gawai lama tidak dihapus dan gawai telanjur dijual atau dibuang, maka jaringan WiFi mudah ditemukan. Akses WiFi yang bocor bisa jadi berbahaya, mulai dari mencuri foto dan dokumen hingga menyebarkan spam dan serangan DDoS.
Risiko WiFi Bocor
Akibat WiFi bocor, pemilik mungkin akan menanggung beban seperti internet lambat, alamat IP masuk ke daftar penolakan, atau bahkan diblokir oleh penyedia jasa internet. Jika perangkat pintar tersambung dengan jaringan WiFi kantor, peretas bahkan bisa menyerang perusahaan.
Cara Melindungi Gawai
Agar terlindungi dari risiko WiFi bocor, Kaspersky menyarankan beberapa langkah:
1. Melakukan Factory Reset: Sebelum berganti gawai, lakukan setelan ulang pabrik dan cek setelan jaringan untuk memastikan sambungan WiFi sudah hilang.
2. Ganti Pengaturan WiFi: Ubah kata sandi WiFi dan perbarui pengaturan pada perangkat lain yang tersambung.
3. Konfigurasi Router: Buat perangkat yang baru terhubung atau yang tidak dikenal sulit terhubung.
4. Gunakan Solusi Keamanan untuk Smarthome: Aplikasi ini bisa konfigurasi WiFi rumah dengan benar dan mendeteksi perangkat tamu.
Dengan mengikuti saran ini, pengguna dapat menjaga keamanan jaringan WiFi mereka dan mencegah potensi risiko yang mungkin timbul.
Ibnu Naufal
