Market

Di Salatiga, Usai Nyoblos Warga Bisa Tebus Paket Sembako Murah


Berbagai cara dilakukan untuk meningkatkan partisipasi pemilih dalam momen pesta demokrasi 2024. Salah satunya dengan menyediakan ratusan paket sembako murah bagi para pemilih.

Mungkin anda suka

Strategi tersebut dilakukan warga Dusun Bendosari, Kelurahan Kumpulrejo, Kecamatan Argomulyo, Kota Salatiga, Rabu (14/2/2024). Syaratnya, ratusan paket sembako murah hanya bisa ditebus seusai mencoblos.

Sembako murah itupun langsung diserbu emak-emak yang telah selesai menyalurkan hak pilihnya di TPS. Sebelum membeli sembako murah itu, warga terlebih dahulu harus menunjukkan jarinya yang sudah bertinta ungu. Selanjutnya, mereka akan dilayani untuk membeli sembako murah yang terdiri dari paket beras dan paket minyak, gula, dan kopi.

Salah seorang warga, Payem (55) mengaku semakin bersemangat untuk datang ke TPS setelah adanya informasi bisa menebus sembako murah. Bahkan dirinya rela datang lebih pagi agar tidak kehabisan sembako murah.

“Ya tadi berangkat pagi biar tidak kehabisan dan pengen dapat sembako. Ini harganya kan murah, jadi tambah semangat (datang ke TPS),” kata Payem dikutip dari Inilahjateng.com.

Diakuinya, adanya sembako murah ini sangat membantu warga. Sebab, saat ini harga kebutuhan pokok sedang mengalami kenaikan yang cukup signifikan.  “Terbantu sekali, harga di pasar sangat mahal. Harga beras sekarang Rp75 ribu per lima kilogram. Kalau di sini tadi lima kilogram hanya Rp40 ribu,” bebernya.

Sementara itu, panitia sembako murah, Digdo Setyadi mengaku sengaja menggelar sembako murah agar masyarakat semakin bersemangat untuk datang ke TPS. Harga paket sembako murah itu terdiri dari beras lima kilogram dengan harga Rp40 ribu per kg dan paket minyak, gula, dan kopi dihargai Rp25 ribu per kg.

“Ini murah karena kita bekerjasama dengan UMKM di sini, untuk bersama-sama membuat pasar murah. Sekalian sedekah juga,” kata Digdo.

Dikatakan, pihaknya menyiapkan 400 paket sembako murah untuk warga di tiga TPS yang ada di Dusun Bendosari. Meski begitu, pihaknya juga membatasi pembelian warga. “Kita dibatasi satu orang satu paket. Kalau belinya beras ya beras aja, kalau belinya paket minyak ya itu saja,” kata Digdo menjelaskan.

Back to top button