News

Jokowi Mendayung Perahu Naga Lawan para Atlet

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mendayung perahu naga di Bendungan Ladongi, Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara, Selasa (28/12/2021).

Jokowi mendayung perahu naga bersama Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri PUPR Bosoeki Hadimoeljono. Selain itu ada Ketua DPRD Sultra Abdrrahman Shaleh, sedangkan bertindak sebagai “dramer” Menteri Investasi Bahlil Lahadalia.

Setelah Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi mengangkat bendera start, seketika perahu naga itu langsung melaju.

Para atlet dayung nasional lainnya yang menumpang perahu naga, perahu rowing, kayak, dan canoing ikut mengiringi perahu dari Presiden.

Sekitar 15 menit menyisir Bedungan Ladongi dengan pengawalan Kopaska TNI Angkatan Laut dan Tim Rescue Basarnas, mereka dengan perahunya kembali merapat ke dermaga utama.

“Saya mendayung perahu. Bendungan Ladongi bukan hanya untuk kebutuhan pengairan sawah tetapi juga bendungan ini untuk pembinaan atlet dayung,” kata Jokowi.

Di sisi darat Bendungan Ladongi nampak pegiat layang-layang ikut memeriahkan peresmian Bendungan Ladongi tersebut.

Presiden Jokowi berada di Sulawesi Tenggara selama dua hari, serangkaian kunjungan kerja peresmian Bendungan Ladongi dan peresmian industri pemurnian nikel di kawasan Industri Morosi, Kabupaten Konawe.

Sebelumnya, Presiden Jokowi meresmikan pabrik pengolahan dan pemurnian atau smelter bijih nikel menjadi feronikel di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, yang memiliki kapasitas produksi lebih dari 1 juta ton per tahun.

“Hari ini kita melihat segera, akan kita resmikan smelter yang menghasilkan feronikel. Bayangkan, kalau kita hanya ekspornya dengan bahan mentah,” kata Presiden Jokowi dalam peresmian pabrik tersebut di Sulawesi Tenggara, Senin (27/12/2021).

Oleh karena upaya hilirisasi bahan mentah itu, Jokowi mengapresiasi PT Gunbuster Nickel Industry yang telah membangun pabrik smelter nikel. Dia menuturkan nilai tambah nikel yang dihasilkan dari smelter tersebut meningkat hingga 14 kali lipat dibanding bahan mentah bijih nikel.

“Ini akan memberikan nilai tambah yang tidak sedikit dari bijih nikel yang diolah menjadi feronikel. Ini akan memberi nilai tambahnya meningkat 14 kali,” ujarnya.

Back to top button