News

Jokowi Belum Beri Arahan soal Jenderal Ditugaskan ke Myanmar

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) hingga sejauh ini belum memberikan arahan khusus soal jenderal yang akan dikirim ke Myanmar untuk membantu mengatasi krisis.

Hal itu disampaikan Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Letjen Bambang Ismawan kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (17/2/2023).

“Sampai sekarang belum (ada arahan dari Presiden), spesifik belum,” kata Bambang.

Meski begitu, dia mengatakan TNI akan mempersiapkan sosok jenderal tersebut, sehingga ketika Presiden meminta maka sudah ada jenderal TNI yang siap berangkat ke Myanmar.

“Hanya kita persiapkan saja kalau nanti suatu saat mungkin Presiden minta TNI siapkan, ya kami menyiapkan,” ungkap Bambang.

Sebelumnya, Jokowi dalam wawancara dengan Kantor Berita Reuters, mengungkapkan rencana Indonesia untuk mengirim seorang jenderal tinggi guna berbicara dengan para pemimpin junta Myanmar.

Dengan langkah itu, Indonesia berharap bisa menunjukkan kepada militer yang kini berkuasa di Myanmar tentang bagaimana Indonesia berhasil melakukan transisi menuju demokrasi.

“Ini soal pendekatan. Kita punya pengalaman, di Indonesia situasinya (pernah) sama. Pengalaman ini bisa ditelaah, bagaimana Indonesia memulai demokrasi-nya,” kata Jokowi dalam wawancara itu di Jakarta, 1 Februari 2023.

Jokowi mengatakan dia tidak mengesampingkan kemungkinan untuk secara langsung mengunjungi Myanmar, tetapi menurut dia, dialog mungkin bisa lebih mudah dibangun di antara pejabat dari latar belakang yang sama.

Jokowi menolak menyebutkan siapa jenderal yang akan dikirim “sesegera mungkin” ke Myanmar, tetapi mengatakan bahwa tokoh tersebut turut terlibat dalam reformasi Indonesia.

Indonesia pada tahun ini menjalankan masa keketuaan di Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN). Indonesia ingin berfokus agar lima poin konsensus sesuai hasil Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN, 24 April 2021 di Jakarta, dapat dilaksanakan untuk mengatasi krisis di Myanmar.

Back to top button