News

Jelang Aksi Besar-besaran 11 April, Banyak Akun WA Aktivis BEM Diretas

Jelang aksi demo besar-besaran 11 April 2022, sejumlah petinggi BEM di daerah dapat gangguan. Sarana telekomunikasinya kena hack atau diretas.

Ketua BEM Universitas Hasanuddin (Unhas), Imam Mobilingo mengakui, banyak simpul-simpul BEM yang akun media sosialnya diretas, sementara aplikasi WhatsApp (WA) tiba-tiba eror alias kena hack.

Mungkin anda suka

“Saya kira pemerintah saat ini bukan hanya kejam tetapi sangat kejam. Kawan-kawan aktivis, akun medsos dan WA-nya diganggu. Bisa jadi ini untuk mengganggu aksi 11 April,” papar Imam dalam diskusi virtuil Poros Peduli Indonesia (Populis) bertajuk Potret Ekonomi Indonesia Terkini: Pandangan Intelektual & Mahasiswa, Sabtu (9/4/2022).

Padahal, kata Imam, aksi mahasiswa se-Indonesia pada 11 April ini, merupakan bentuk keberpihakan mahasiswa terhadap rakyat, bukan segelintir golongan apalagi cukong. “Semakin dihalangi, kami semakin kompak dan solid. Ingat, aksi 11 April bukan hanya milik kawan-kawan di pusat. Kami di daerah akan tunjukkan bagaimana keberpihakan mahasiswa kepada wakyat. Ketika DPR dan pemerintah sudah tidak bisa lagi diharapkan,” tandasnya.

Pandangan senada disampaikan Dwiki Sandy dari BEM Universitas Sriwijaya (Unsri), Sumatera Selatan. Bahwa aksi 11 April mengusung isu ekonomi. “Ada tiga tuntutan kami, tolak kenaikan harga bahan pokok. Kedua, tolak kenaikan harga BBM dan tolak kenaikan PPN. Semua kenaikan itu dampaknya kepada bertambahnya beban rakyat,” tukasnya.

Ada pun menjelang 11 April, kata Dwiki, banyak simpul-simpul aktivis yang akun medsos dan WA-nya mati alias kena hack. Namun, semua peristiwa itu tidak mengendurkan semangat mahasiswa untuk turun ke jalanan pada Senin (11/4/2022).

“Korpus BEM Unsri, temen kita Kaharudin akun medsos (wa) diretas, sehingga sulit menghubunginya. Demikian pula sejumlah ketua BEM lainnya. Belum lagi gangguan dari buzzer kepada akun medsos kawan-kawan. Yang menuding kami provokator atau ditunggangi terosisme,” tuturnya.

Padahal, kata Dwiki, agenda aksi 11 April 2022, jelas untuk mengkritisi kinerja pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) yang mulai melenceng dari keinginan rakyat. Selanjutnya dia menyitir pesan Bung karno bahwa mahasiwa harus menjadi penyambung lidah rakyat. “Melalui aksi ini kami ingin menjalankan ajaran BK. Kami bukan hanya menjadi penyambung lidah namun ingin berjuang untuk mewujudkannya,” tandas Dwiki.

Terkait pertemuan WWantimpres Wiranto dengan BEM Nusantara, menurutnya, salah satu upaya menggembosi aksi 11 April 2022. Namun begitu, Dwiki yakin, hal itu tidak akan berpengaruh besar. Karena, mahasiswa sudah berkomitmen untuk berada dengan rakyat melawan segala bentuk penindasan. “Ingat, mahasiswa ada yang bergerak untuk kepentingan rakyat dan kepentingan pribadi. jadi, silahkan publik menilai (BEM Nusantara). Yang jelas kami sangat mengecam kalau ada mahasiswa malah merapat kepada kekuasaan korup yang tidak berpihak  kepada rakyat,” paparnya.

Iwan Purwantono

Mati dengan kenangan, bukan mimpi
Back to top button