News

Jelang Akhir Jabatan, Ganjar Kenang Jerih Payah Bangun Sistem Pencegahan Korupsi

Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo akan mengakhiri masa jabatannya pada September mendatang. Selama dua periode kepemimpinannya, Ganjar dipaksa bekerja keras untuk membangun sistem pencegahan korupsi di Jateng.

Kala menghadiri Pelatihan Aparat Penegak Hukum (APH) dan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) dalam penanganan perkara korupsi di Hotel Aruss, Kota Semarang, Jateng, Senin (7/8/2023), Ganjar pun bercerita jerih payahnya membangun sistem pencegahan rasuah.

Sejak awal menjabat di tahun 2013 silam, Ganjar menyadari bahwa semrawutnya birokrasi dapat menjadi celah oknum tidak bertanggung jawab untuk melancarkan aksi korupsi. Karenanya, ia memilai memulai dengan mendorong ASN di pemerintahannya untuk melaksanakan konsep layanan mudah, murah, cepat kepada masyarakat.

“Saya senang karena KPK dulu menemani kita, kita mendapatkan kisi-kisi bagaimana melakukan pencegahan (korupsi) dan kita review satu per satu,” ujarnya, Senin (7/8/2023).

Tak sampai di situ, Ganjar juga membangun sistem pencegahan korupsi sampai ke pelosok desa. Ganjar dengan sigapnya membangun 29 Desa Antikorupsi, di antaranya Desa Sijenggung, Desa Maos Lor, Desa Sudagaran, Desa Tegalsambi, Desa Kemiri Barat, Desa Sumberejo, Desa Sidorejo, Desa Semayu, Desa Tangkil, Desa Ngunut, Desa Banyuurip, Desa Jatilor, Desa Pandansari, Desa Logede, Desa Ngampel Wetan, Desa Jeblog, dan Desa Cemani.

Kemudian Desa Jepang, Desa Karangrejo, Desa Kutoharjo, Desa Paninggaran, Desa Bojongnangka, Desa Karangbawang, Desa Karanggedang, Desa Sraten, Sendang, Desa Rembul, Desa Banyubiru, dan Desa Tanurejo.

Ganjar pun menyatakan siap menjadikan 7.809 desa di Jateng sebagai percontohan desa antikorupsi nasional. Sehingga ini menjadi momentum pemerintahan di bawah kepemimpinan Ganjar untuk memutus rantai korupsi, dari kota sampai ke tingkat desa.

“Hasilnya bagus tinggal kita dorong ke kawan-kawan di Pemkab dan Pemkot untuk kemudian semua bisa melaksanakan karena inisiasi dari Pemkab/Pemkot beberapa juga sudah bagus,” kata Ganjar.

Upaya yang dilakukan Ganjar membawa Jateng meraih penghargaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai provinsi paling berintegritas pada 2019 lalu. Jateng dinilai KPK paling berintegritas dengan skor 78,26, diikuti Jawa Timur, Sumatera Barat, dan Jawa Barat.

Diketahui, masa jabatan Ganjar akan berakhir pada 5 September 2023. Ganjar pun sudah berpamitan di hadapan ribuan ulama dan tokoh agama yang menghadiri Manaqib Qubro Jamiyyah Ahlith Thariqah aI-Muktabarah an-Nahdliyah di Kabupaten Rembang, Minggu (6/8/2023).

Ganjar juga meminta maaf kepada para ulama dan semua masyarakat Jawa Tengah jika selama menjabat Gubernur Jateng dua periode, ada kesalahan dan hal yang tidak menyenangkan. “Saya senang karena selama memimpin Jateng, romo kiai dan masyarakat semua menjadi bagian. Semua guyub, rukun dan menyenangkan,” ujarnya.

Rois Jatman Jateng Kiai Haji Dzikron Abdillah mendoakan Ganjar Pranowo agar selalu mendapat kesuksesan. “Semoga Pak Ganjar sukses, mudah-mudahan beliau tercapai cita-citanya. Berkah,” katanya.

Dzikron juga berharap pemimpin Provinsi Jateng berikutnya meniru apa yang dilakukan Ganjar Pranowo, salah satunya selalu sowan dan minta petunjuk romo kiai dalam mengambil kebijakan politik.

Back to top button