News

Jampidsus Diintai Anggota Densus 88, Komisi III DPR Segera Panggil Polri-Kejagung


Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PDIP Arteria Dahlan menyatakan pihaknya akan segera meminta penjelasan Polri dan Kejaksaan Agung (Kejagung) terkait peristiwa penguntitan Jampidsus Febri Adriansyah oleh anggota Densus 88.

“Saya pikir itu suatu isu yang tidak mungkin untuk tidak ditanyakan, justru kalau kami tidak menanyakan nanti rakyat akan bertanya-tanya ada apa dengan polisi,” kata Arteria di Beach City International Stadium, Ancol, Jakarta Utara, Minggu (26/5/2024).

Arteria menjelaskan, Komisi III akan segera mendiskusikan perihal penjadwalan pemanggilan terhadap Polri dan Kejagung dalam waktu dekat. “Besok itu internal meeting Komisi III, mungkin saja pada saat pertemuan raker (rapat kerja) dengan kejaksaan dengan kepolisian (akan ditanyakan),” ucapnya.

Ia berharap bahwa masalah ini dapat diselesaikan oleh kedua belah pihak. Arteria menyebut kedua institusi dinilai sudah sangat matang, dan semestinya profesional tidak mencampuri pekerjaan dengan urusan di luar itu.

“Kita tunggu saja mudah-mudahan mereka mampu menyelesaikan segala sesuatunya dengan baik, arif, dan bijaksana. Dan kami tentunya pada saat pembukaan masa sidang, tidak bisa untuk tidak menanyakan hal itu,” tuturnya. 

Diberitakan sebelumnya, Jampidsus Febrie Adriansyah diduga telah dikuntit oleh Tim Densus 88 saat makan malam di salah satu restoran Prancis di kawasan Jakarta Selatan. Akhirnya, satu anggota polisi dari satuan Densus 88 atau Detasemen Khusus Antiteror tertangkap atas kejadian tersebut.

Dari informasi yang ada, adegan itu terjadi di kawasan Cipete, Jakarta Selatan pada Minggu (19/5/2024) lalu sekitar pukul 20.00-21.00 WIB. kedua orang yang diduga anggota Densus tersebut tiba di sebuah restoran dengan mengenakan pakaian santai dan wajah yang tertutup masker.

Salah satunya meminta untuk makan malam di lantai dua yang ternyata satu lantai dengan Febrie di ruangan VIP. Mereka berdalih ingin merokok sebagai alasan memilih lantai dua.

Saat berlangsung, salah satu anggota Densus itu merekam kegiatan Febrie secara diam-diam. Sayangnya, aksi tersebut diketahui oleh polisi militer yang mengawal Febrie.

Orang tersebut langsung dirangkul oleh polisi militer pengawal Febrie, sementara satu lainnya berhasil lolos. Tidak hanya itu, ternyata ada anggota Densus lainnya yang memantau Febri dari luar restoran.

Atas peristiwa ini, Febrie langsung melapor ke Kabareskrim Polri untuk meminta penjelasan. Selain itu, dia juga berkomunikasi dengan Jaksa Agung ST Burhanuddin yang kemudian dihubungkan ke Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Back to top button