News

Jaksa Sebut Putri Punya Niat Membunuh Brigadir J

Jaksa Penuntut Umum (JPU) menilai terdakwa Putri Candrawathi memiliki niat dan kehendak untuk membunuh Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat.

Dalam penjelasan jaksa, Putri memerintahkan Richard Eliezer untuk mengamankan dan menyita senjata jenis HS milik Brigadir J untuk memuluskan rencana pembunuhan Yosua. Kemudian, senjata akan disimpan di lemari senjata yang berada di lantai 3 rumah pribadi Ferdy Sambo di Jalan Saguling III, Duren Tiga, Jakarta Selatan.

“Kehendak terdakwa Putri Candrawathi meminta Richard mengamankan senjata HS milik Nofriansyah sudah dipersiapkan dalam skenario tembak-menembak yang berkesesuaian dengan rencana merampas nyawa korban Nofriansyah Yosua Hutabarat,” kata jaksa di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (18/1/2023).

“Pengamanan senjata api tersebut sebagai bagian tidak terpisahkan dari rencana perampasan nyawa guna meminimalisir perlawanan dari korban yang bisa menjangkau senjata api,” lanjut jaksa.

Tindakan Putri ini dinilai memuluskan skenario agar pembunuhan Yosua berjalan lancar. Sehingga, senjata yang dikhawatirkan mesti disimpan agar tak dapat menjadi penghambat dan membuat rencana pembunuhan gagal.

Selain itu, muncul kejanggalan juga bahwa penyimpanan senjata justru disimpan di luar kebiasaan. Sebab, senjata biasanya disimpan di ruang ajudan, atau melekat kepada diri ajudan. Akan tetapi, Putri justru meminta Richard melucuti senjata HS milik Brigadir J dan disimpan di ruang senjata di kamar pribadinya.

“Di luar kebiasaan senjata api jenis HS disimpan di lemari senjata api milik Nofriansyah Yosua yang ada di lantai 3 karena senjata api tersebut melekat pada dirinya,” ungkapnya.

Di sisi lain, ruangan lantai 3 rumah pribadi Ferdy Sambo juga dinilai bukan tempat sembarang yang bisa dihampiri para ajudan maupun asisten rumah tangga. Untuk itu, jika tanpa atensi dan perintah Putri Candrawathi untuk menyimpan senjata HS milik Brigadir J, maka Richard tak dimungkinkan beranjak ke lantai 3 rumah Sambo.

“Ruang penyimpanan senjata api, tak sembarang asisten rumah tangga dan ajudan naik, karena ada akses dan tidak sembarang,” pungkasnya.

Back to top button