Hangout

Olahraga Ini Patut Dihindari oleh Anak Pengidap Talasemia


Kegiatan olahraga atau aktifitas fisik memang menjadi salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh. 

Mungkin anda suka

Meski begitu,hal ini justru tidak begitu disarankan untuk mereka yang memiliki penyakit talasemia.

Meski sehat, sejumlah aktifitas fisik atau olahraga justru dinilai dapat memperparah kondisi penderita talasemia terutama anak-anak.

Hal ini pun diamini oleh Ketua Unit Kerja Koordinator Hematologi Onkologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr. Teny Tjitra Sari dalam diskusi daring yang diselenggarakan Kemenkes RI, Rabu (8/5/2024).

Teny menyarankan agar anak penderita talasemia untuk menghindari beberapa aktifitas olahraga yang memiliki intensitas tinggi dan kontak fisik kuat.

“Harus dihindari olahraga yang kontak fisiknya sangat kuat misalnya, senang bertinju misalnya, ya jangan. Kan orang tulangnya rapuh ya,” katanya.

Lantas bagaimana bila sang anak gemar dengan olahraga basket ataupun sepak bola? Teny menyebut bahwa olahraga tersebut termasuk dalam intensitas cukup tinggi.

Sehingga pengidap berisiko untuk mengalami patah tulang. Ini merupakan salah satu risiko yang dialami oleh penderita, mengingat talasemia merupakan penyakit yang dapat menyebabkan tulang menjadi tipis dan rapuh.

Ini terjadi akibat sumsum tulang bekerja keras dalam memproduksi sel darah sehingga rongga sumsum tulang melebar.

“Basket harus diperhatikan sih, sebab masalahnya kalau bertumpu terus sering tabrakan misalnya kayak gitu kan ya jangan karena itu membuat nanti tulangnya mudah patah,” katanya.

“Bukan apa-apa tulang tangan itu berbeda. Jadi pada saat patah, penyambungannya tidak seperti anak normal, karena tadi sudah mengalami penipisan gitu itu juga harus diperhatikan,” ujarnya.

Sebelumnya Kementerian Kesehatan RI mengungkap bahwa sampai saat ini belum ditemukan obat yang dapat menyembuhkan penyakit talasemia, yang biasanya diturunkan dari orang tua maupun keluarga terdekat.

Meski demikian, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Kemenkes RI, Eva Susanti mengatakan bahwa penyakit ini hanya bisa dicegah.

Yakni dengan cara mengidentifikasi pembawa sifat talasemia atau karir dan menghindari pernikahan antara sesama pembawa sifat yang dapat diketahui melalui upaya deteksi dini terhadap populasi tertentu.

Back to top button