Market

Jaga Surplus Neraca Perdagangan, Wagub Emil Gandeng Uni Eropa

Pemprov Jawa Timur (Jatim) terus mendorong munculnya kerja sama perdagangan dengan Uni Eropa agar neraca perdagangan bisa surplus. Sejumlah komoditas unggulan ditawarkan.

Saat menerima kunjung Duta Besar (Dubes) Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam, Vincent Piket di Surabaya, Jumat (19/5/2023), Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak mengatakan, peluang kerja sama dengan Uni Eropa, khususnya bidang perdagangan, menjadi pembicaraan hangat. “Di antaranya kami membahas beberapa peluang perdagangan komoditas Jatim ke Uni Eropa. Termasuk ekspor beberapa produk unggulan sehingga neraca perdagangan kita bisa surplus dengan Uni Eropa,” kata Wagub Emil.

Sepanjang 2018-2022, kata Wagub Emil, neraca perdagangan Jatim dan Uni Eropa, nilainya fluktuatif dengan tren perlambatan rata-rata minus 2,99 persen per tahun. Pada 2018, neraca perdagangan mengalami defisit hingga US$306,554 juta dengan nilai ekspor ke Uni Eropa hanya US$2.493,43 juta. Sedangkan impornya US$2.799,98 juta.

Namun kondisinya terpantau semakin membaik dari tahun ke tahun, hingga pada 2022, neraca perdagangan Jatim dengan Uni Eropa mengalami surplus US$174,12 juta, dengan nilai ekspor US$2.376,70 juta. Sedangkan impornya senilai US$ 2.202,58 juta.

Beberapa komoditi non migas Jatim yang diekspor ke Uni Eropa yakni alas kaki, kayu, barang dari kayu, berbagai produk kimia, bahan kimia organik, kendaraan dan bagiannya, perabot dan penerangan rumah, tembakau, lemak dan minyak hewan/nabati, berbagai makanan olahan, besi dan baja, serta kertas/karton.

Sedangkan komoditi impor Jatim dari Uni Eropa adalah mesin-mesin/pesawat mekanik, pupuk, bubur kayu/pulp, besi dan baja, susu, mentega dan telur, ikan dan udang, bahan kimia organik, mesin/peralatan listrik, plastik dan barang dari plastik, serta kertas/karbon.

Wagub Emil menjelaskan, perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif Indonesia dan Uni Eropa (IEU-CEPA) adalah sebuah perjanjian perdagangan bebas antara Indonesia dan Uni Eropa yang secara resmi diluncurkan pada 18 Juli 2016.

Namun perjanjian ini sampai sekarang masih dalam tahap perundingan untuk membahas berbagai aspek hubungan ekonomi secara menyeluruh. “Kami berharap, perjanjian tersebut dapat membuat akses produk ekspor Indonesia ke pasar Uni Eropa akan menjadi lebih terbuka. IEU-CEPA bukan hanya mampu memberikan peningkatan akses pasar untuk barang-barang produksi Indonesia tapi juga juga mendorong perdagangan jasa serta investasi yang berperan penting dalam pemulihan ekonomi,” ucapnya.

Bagi Pemprov Jatim, lanjut Emil, perjanjian perdagangan bebas seperti IEU – CEPA akan memberikan banyak manfaat, khususnya dalam mempermudah ekspor produk-produk Jatim ke pasar Eropa.

Dubes Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam Vincent Piket menandaskan, diskusi dengan Wagub Emil dan jajarannya juga membahas peluang kerja sama di bidang pendidikan dan kebudayaan. “Kami akan berkunjung ke Universitas Airlangga terkait beberapa program studi tentang Eropa. Ini adalah kesempatan yang luar biasa bagi saya untuk memberikan pidato kepada para mahasiswa. Selain itu, kami akan mengunjungi pabrik yang memproses minyak kelapa sawit, komoditas utama dari negara Anda,” ucapnya.

Back to top button