News

Israel Mau ‘Belah’ Al-Aqsa, Palestina Minta Bantuan Indonesia dan Turki

Pemerintah Palestina menyatakan keprihatinan mendalam terkait rancangan undang-undang yang tengah dibahas Parlemen Israel soal pembagian kompleks Al-Aqsa.

Perdana Menteri Palestina Mohammed Shtayyeh menyebut langkah ini bisa memicu kemarahan ekstrem di antara warga Palestina. Ia juga memperingatkan langkah yang dilakukan Israel bisa memicu konsekuensi yang tidak dapat diprediksi, karena kesucian Masjid Al-Aqsa bagi umat Islam.

Mengutip Arab News, Kamis (15/6/2023), Shtayyeh pun meminta dan menyerukan dukungan dari negara-negara sahabat. Di antaranya dukungan dari Indonesia, Turki, Malaysia, dan Mesir, untuk mencegah penerapan kebijakan tersebut.

RUU pembagian Kompleks Al-Aqsa diusulkan anggota Partai Likud, Amit Halevi. Ia mengusulkan untuk mengalokasikan area yang terbentang dari halaman Dome of the Rock hingga ujung perbatasan utara Masjid Al-Aqsa, bagi orang-orang Yahudi.

Warga Palestina khawatir rencana tersebut adalah bagian awal dari proyeksi besar dan berbahaya, yang akan mengubah politik Palestina-Israel menjadi perang agama.

Yordania selaku penjaga situs suci itu, menentang campur tangan dan perubahan apa pun yang dilakukan otoritas Israel di dalam area kompleks Al-Aqsa.

Penasihat Presiden Yordania untuk urusan Yerusalem, Ahmed Al-Ruwaidi, mengecam rencana itu sebagai upaya Israel untuk memaksa kendali atas Yerusalem.

Menurutnya, pemerintah sayap kanan Israel tengah berusaha mengurangi peran Palestina di Yerusalem dengan menargetkan lembaga dan tokoh Palestina.

“Masjid Al-Aqsa adalah tempat suci bagi umat Islam. Israel pun harus menghormati perwalian Yordania di atasnya,” ujar Al-Ruwaidi kepada Arab News.

Back to top button