Kanal

Ini Doa agar Turun Hujan: Arab, Latin, dan Terjemahannya

Kemarau tahun ini sangat kering  dan dipastikan lebih panjang dampak El Nino. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini bencana kekeringan di seluruh Indonesia.

Sembilan provinsi bahkan telah berstatus Awas yaitu Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Sulawesi Selatan (Sulsel).

BMKG menyebut kemarau berlangsung sejak Juli, Agustus, September, Oktober dan diprediksi bertahan hingga Februari 2024. 

BMKG meminta mewaspadai dampak kemarau karena hujan akan sangat jarang terjadi bahkan diprediksi pernah turun akibat El Nino.

Doa Turun Hujan

BMKG telah mengingatkan cuaca ekstrem kekeringan yang melanda banyak daerah di Indonesia. Namun sebagai umat Islam, kita meyakini dapat berdoa untuk meminta diturunkan hujan ketika kemarau. 

Ada beberapa doa yang bisa dipanjatkan untuk meminta hujan. Doa ini tercantum dalam sejumlah riwayat hadits. 

Doa meminta hujan 1:

اللَّهُمَّ اسْقِ عِبَادَكَ وَبَهِيمَتَكَ وَانْشُرْ رَحْمَتَكَ وَأَحْيِ بَلَدَكَ الْمَيِّتَ

Allahummasqi 'ibaadaka wa bahii mataka wansyur rohmataka wa ahyi baladakal mayyit.

(Artinya:  Ya Allah, siramlah hamba-hambaMu, binatang-binatang ternak-Mu, dan tebarkanlah rahmatMu dan hidupkanlah kembali bumiMu yang mati.” (HR Abdullah bin 'Amru bin al-'Ash).

Doa Meminta Hujan 2:

اللَّهُمَّ اسْقِنَا غَيْئًا مُغِينَّا مَرِيئًا نَافِعًا غَيْرِ ضَاءٍ عَاجِلًا غَيْرَ أَجِلٍ.

Allahummas qinâ ghaitsam mughitsam mari’am nâfi’an ghaira dhârrin, ‘âjilan ghaira âjilin.

(Artinya “Ya Allah, berilah kami hujan yang merata, menyegarkan tubuh, dan menyuburkan tanaman, bermanfaat, tidak membahayakan. Kami mohon hujan dengan segera, tidak ditunda-tunda.” (H.R. Bukhari, Muslim, dan Abu Dawud)

Selain kedua di atas terdapat doa lain untuk meminta hujan. Doa ini dipanjatkan sesudah salat Istisqa'

اللَّهُمَّ اسْقِنَا غَيْنًا مُغِيْنًا مَرِيعًا غَدَقًا مُجَلَّلًا عَامًا طَبَقًا سَحًا دَائِمًا. اللَّهُمَّ سُقِنَا الْغَيْتَ وَلَا تَجْعَلْنَا مِنَ الْقَائِطِينَ. اَللَّهُمَّ بِالْعِبَادِ وَالْبَلَادِ وَالْبَهَائِمِ وَالْخَلْقِ مِنَ اللَّذَاوَاءِ، وَالْجَهْدِ وَالضَّنْكِ مَا لَا نَشْكُوهُ إِلَّا إِلَيْكَ. اللَّهُمَّ أَنْبِتُ لَنَا الزَّرْعَ وَأَدِرَ لَنَا الضَّرْعَ، وَاسْقِنَا مِنْ بَرَكَاتِ السَّمَاءِ، وَأَثْبِتْ لَنَا مِنْ بَرَكَاتِ الْأَرْضِ. اللَّهُمَّ ارْفَعُ عَنَا الْجَهْدَ ، وَالْجُوْعَ وَالْعُرَى، وَاكْشِفْ عَنَّا مِنَ الْبَلَاءِ مَا لَا يَكْشِفُهُ غَيْرُكَ. اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْتَغْفِرُكَ إِنَّكَ كُنْتَ غَفَارًا، فَأَرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْنَا مِدْرَارًا. اللَّهُمَّ اسْقِ عِبَادَكَ وَبَهَائِمَكَ، وَانْشُرْ رَحْمَتَكَ ، وَأَحْيِ بَلَدَكَ الْمَيِّتَ.

Allaahummasqinaa ghaitsan mughiitsan marii'an ghadaqan mujallalan 'aaman thabaqan sahhan daa'iman. Allaahummasqinal ghaitsa wa laa taj'alnaa minal qaanithiina. Allaahumma bil 'ibaadi wal balaadi wal bahaa'imi wal khalqi minal-la'awaa'i wal jahdi wadh-dhanki maa laa nasykuhu illaa ilaika. Allahumma anbit lanaz-zar'a wa adirra lanadh-dhar'a, wasqinaa min barakaatis-samaa'i, wa anbit lanaa min barakaatil ardhi. Allaahummarfa' 'annal jahda, wal juu'a wal 'uraa, waksyif 'annaa minal balaa'i maa laa yaksyifuhu ghairuka. Allaahumma innaa nastaghfiruka innaka kunta ghaffaaran, fa arsilis-samaa'a 'alainaa midraaran. Allaahummasqi 'ibaadaka wa bahaa'imaka, wansyur rahmataka, wa ahyi baladakal mayyita.

(Artinya: “Ya Allah berilah kami hujan yang bermanfaat, berakibat baik, mendatangkan kemakmuran, melimpah, banyak, merata dan selalu tercurah. Ya Allah, berilah kami hujan dan jangan biarkan kami menjadi orang-orang yang berputus asa. Ya Allah, lindungilah hamba-hamba, negeri-negeri, hewan-hewan, dan seluruh makhluk dari penyakit, kesempitan dan kesulitan, dimana kami tidak mengadukannya kecuali kepada-Mu. Ya Allah, tumbuhkanlah tanaman bagi kami, pancarkanlah air susu bagi kami, curahilah kami hujan dari keberkahan langit dan tumbuhkanlah untuk kami segala keberkahan bumi. Ya Allah, angkatlah dari kami kesulitan, kelaparan, dan ketelanjangan. Angkatlah (hilangkanlah) dari kami segala bala, yang tiada seorang pun mampu untuk mengangkatnya selain Engkau. Ya Allah, sesungguhnya kami memohon ampun kepada-Mu, karena Engkaulah Maha Pengampun. Kirimkanlah hujan deras dari langit kepada kami. Ya Allah curahkanlah hujan kepada hamba-hamba dan hewan-hewan ternak. Tebarkanlah rahmatMu dan hidupkanlah bumiMu yang mati.”)

Doa Saat Turun Hujan

Saat hujan turun, umat Muslim dianjurkan membaca doa berikut ini agar air hujan yang turun memberikan manfaat.

اَللَّهُمَّ صَيِّبًا هَنِيًّا وَسَيِّبًا نَافِعًا

Allâhumma shayyiban haniyyâ wa sayyiban nâfi'â

(Artinya: “Wahai Tuhanku, jadikan ini hujan terpuji kesudahannya dan menjadi aliran air yang bermanfaat”).

Doa Ketika Hujan Berhenti

Setelah hujan berhenti, umat Muslim juga diminta memanjatkan doa agar hujan yang telah reda mendatangkan kebaikan.

مُطِرْنَا بِفَضْلِ اللَّهِ وَرَحْمَتِهِ

Muthirnaa bifadhlillaahi wa rahmatihi

(Artinya: “Kami telah diberi hujan karunia dan rahmat Allah.” (HR Bukhari dan Muslim)

Baca berita dan artikel menarik lain Inilah.com di Google News.

Back to top button