News

Ini Deretan Pesawat Tempur Indonesia yang Makin Canggih

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto memamerkan kemajuan industri pertahanan tanah air.  Prabowo menyebut pesawat CN-235 buatan PT Dirgantara Indonesia (PT DI), telah dipesan ratusan unit. Pesanan datang dari berbagai negara di Afrika dan di Amerika Latin.

“Permintaan CN-235 di banyak negara cukup tinggi. Perhitungan kita kurang lebih ada permintaan sampai dengan 100 pesawat CN-235,” kata Prabowo di Istana Kepresidenan, Senin (10/07/2023).

Prabowo mengungkapkan, kemampuan produksi PT DI sudah meningkat. Sebelumnya PT DI hanya mampu memproduksi dua unit setiap tahun dan saat ini dapat menghasilkan delapan pesawat CN-235 per tahun.

Prabowo Beli 12 Pesawat Tempur Bekas Qatar

Namun, kebanggaan Prabowo atas kemampuan PT DI memproduksi pesawat seolah bertolak belakang dengan rencana Kemenhan membeli 12 pesawat tempur bekas asal Qatar.

12 jet tempur RI Mirage 2000-5 buatan Prancis itu dibeli seharga 792 juta dollar AS atau nyaris Rp12 triliun. Pembelian dilakukan pada Januari 2023 melalui agensi perdagangan dari unit perusahaan pertahanan Ceko Czechoslovak Group (CSG) bernama Excalibur International.

12 pesawat tempur  yang akan dibeli di antaranya Mirage 2000-5 (9 Single Seat And 3 Double Seat), 14 Engine and T-cell, Technical Publications, GSE, Spare, Test Benches, A/C Delivery, FF & Insurance, Support Service (3 Years), Training Pilot And Technician, Infrastructure, dan Weaponary.

Rencananya pesawat ini akan dikirimkan 24 bulan setelah kontrak efektif dan akan ditempatkan di Skadron Udara 1 Lanud Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat.

12 jet tempur RI Mirage 2000-5 bekas asal Qatar ini, nantinya akan memperkuat alutsista tanah air yang banyak telah berumur tua. Seperti diketahui, sejumlah pesawat TNI mengalami kecelakaan ketika latihan atau sedang terbang diduga lantaran sudah tua dan hanya dimodifikasi berulang-ulang.

Dikutip dari Wikipedia TNI-AU saat ini memiliki 37.850 personel dan dilengkapi dengan 110 pesawat tempur. Di antaranya 5 jet tempur Su-27 dan 11 unit Su-30 sebagai pesawat tempur utama melengkapi 33 unit F-16 Fighting Falcons, Hawk 200, KAI T-50 dan Embraer EMB 314.  Termasuk 36 unit Dassault Rafale dan 8 unit F-15 EX serta C-130J Super Hercules dan pesawat nirawak MALE.

Berikut deretan pesawat tempur Indonesia beserta kecanggihannya:

1. Mirage 2000-5 (buatan Prancis)

pesawat tempur indonesia
Jet tempur Mirage 2000-5 (Foto: JACK GUEZ / AFP)

Mirage 2000-5F yang akan dibeli Kemenhan ini, merupakan pesawat tempur multirole sayap delta, dan supersonik bermesin tunggal generasi keempat buatan Prancis, yang diproduksi Dassault Aviation.

Mirage 2000 memiliki kecepatan maksimum 2,2 mach atau lebih dari 2,333 km per jam. Sementara 1,110 km per jam (690 mph) dalam low atitude. Jangkauan dari pesawat tempur ini 1,550 km dengan drop tanks.

Pesawat tempur ini dikembangkan pada akhir 1970-an untuk Angkatan Udara Prancis sebagai pesawat tempur ringan berdasarkan model Dassault Mirage III. Hingga akhirnya, pesawat Mirage 2000 berhasil dikembangkan menjadi pesawat multi role yang beberapa variannya telah dikembangkan.

2. Dassault Rafale (buatan Prancis)

Gettyimages 1258819802 612x612 - inilah.com
Jet tempur Dassault Rafale (Foto: Gettyimages)

Dassault Rafale adalah tipe tercanggih buatan Dassault Aviation. Pesawat tempur ini dilengkapi beragam sistem persenjataan, yakni misil, bom, meriam, dan radar sensoris elektronik aktif.

Rafale mampu menampung senjata hingga sembilan ton. Kecepatan maksimalnya mencapai 860 mph yang setara dengan 1.384 kilometer per jam. Pesawat ini memiliki rudal jelajah SCALP dengan jangkauan hingga 300 kilometer dari udara ke darat.

Dassault Rafale  juga dilengkapi pod meriam kembar dan meriam Nexter 30 milimeter DEFA 791B dengan kapasitas tembak hingga 2.500 peluru per menitnya.

Rafale saat ini menjadi satu-satunya pesawat tempur di Eropa yang memiliki radar pemindai elektronik RBE2. Radar ini mampu mendeteksi dan melacak lebih awal yang tidak dapat ditiru oleh radar pemindaian mekanis.

Sistem ini berfungsi memberi kekebalan terhadap gangguan radar, mengidentifikasi musuh dari jarak jauh secara terselubung dan dapat mencari jangkauan laser untuk target udara, laut dan darat.

3. Bae Hawk (buatan Inggris)

Hawk Indonesia - inilah.com
Pesawat tempur Bae Hawk (Foto: www.instagram.com/macan_hitam12)

Indonesia memiliki tiga seri pesawat tempur Bae Hawk, yakni seri 50, seri 100, dan seri 200. Indonesia membeli 20 unit pesawat tempur ini antara tahun 1980 dan 1984.

Kemudian, tahun 1997, Indonesia mengimpor pesawat Hawk 100 dan 200 dengan kode nomor 9 sehingga disebut sebagai seri 109 dan 209. Perbedaan keduanya terletak pada jenis kursinya. Seri 109 memiliki dua kursi, sedangkan seri 209 dilengkapi satu kursi.

Persenjataan tambahan seperti rudal dan berbagai bom juga bisa disematkan pada jet tempur Indonesia ini.

Saat ini, Indonesia masih mengoperasikan pesawat Hawk seri 109 dan 209. Sementara, Hawk seri MK-3 sudah tidak digunakan lagi sejak tahun 2015. Pesawat tempur Indonesia jenis ini berpangkalan di Skadron Udara 1 Pontianak dan Skadron Udara 12 di Pekanbaru.

4. T-50 I Golden Eagle (buatan AS dan Korsel)

Gettyimages 469123595 612x612 - inilah.com
SBY saat meninjau pesawat T50 I Golden Eagle (Foto: Gettyimages)

Pesawat tempur Indonesia T50 I Golden Eagle ini dirancang oleh Korean Aerospace Industry bersama dengan Lockheet Martin pada akhir tahun 1990-an.

Indonesia membeli T-50 I pada 2011 untuk menggantikan Hawk MK-53, yang resmi tidak dipergunakan lagi sejak tahun 2015.

Selain Indonesia, negara yang saat ini menggunakan jenis  T-50 Golden Eagle adalah Korea Selatan, Filipina, Thailand dan Irak.

Dari segi dimensi, pesawat ini memiliki panjang 12,9 meter dengan lebar 9,17 meter dan tinggi 4,8 meter. Pesawat ini dibekali mesin General Electric F4040 afterburning turbofan yang mampu memacu hingga kecepatan 1.728 kilometer per jam.

Persenjataan pada pesawat ini juga dilengkapi Kanon 20 milimeter General Electric M61 Vulcan berisi 205 peluru. Senjata tersebut diumpankan secara linier tanpa sambungan yang dipasang tepat di belakang kokpit.

Selain itu T50 I Golden Eagle juga dipersenjatai rudal AIM-9 Sidewinder disetiap sayapnya. Kemudian terdapat peluncur roket LAU-3 dan LAU-68 , bom kluster CBU-58 and Mk-20, dan bom multiguna Mk-82, Mk-83, dan Mk-84.

Pesawat T-50I TNI AU bermarkas di Skadron 15 Pangkalan TNI AU Iswahjud di Magetan, Jawa Timur.

5. Sukhoi Su-30 (buatan Rusia)

Sukhoi Tni Au 131128134145 188 - inilah.com
Pesawat Sukhoi (Foto: Republika)

Pesawat Sukhoi Su-30 merupakan pesawat yang dikembangkan oleh Rusia pada 1996.

Selain Indonesia beberapa negara yang mengoperasikan pesawat ini adalah Aljazair, China, India, Malaysia, Rusia, Uganda, Venezuela dan Vietnam.

Pesawat ini memiliki panjang 21,9 meter, lebar 14,7 meter dan tinggi 6,36 meter yan dapat diisi dua awak pesawat.

Dari dimensi yang dimiliki Sukhoi Su-30 mampu melaju hingga 2.120 kilometer per jam dengan daya jelajahnya yang mampu menjangkau hingga 3.000 kilometer.

Pesawat ini juga dibekali persenjataan dengan misil antiradar dan memiliki kemampuan penyerangan darat yang presisi dengan misil dan bom kendali sesuai dengan persenjataan yang ada.

Selain itu, Sukhoi Su-30 dilengkapi sistem radiolocation yang dapat melacak 10 target secara bersamaan.

6. Jet Tempur F-15 (buatan AS)

20210219115558 - inilah.com

(Pesawat tempur Jet F-15 (Foto: Kompas Tv)

Pesawat tempur asal AS ini memiliki dimensi berupa panjang 19,45 meter, lebar 13,05 meter dan tinggi 5,65 meter.

Sementara bobot pesawat hingga 20,41 ton yang saat lepas landas memiliki kapasitas beban maksimal 36,7 ton. Dengan bobot tersebut, Pesawat F-15 ini mampu terbang dengan kecepatan maksimal 3.017 kilometer per jam dan tinggi maksimal yang mencapai 19.812 ribu meter.

Sedangkan daya jelajah mencapai 5.552 kilometer. Pesawat ini juga dibekali senjata yang berbeda beda sesuai jenisnya. Khusus untuk model F-15 Advanced memiliki 12 rudal untuk misi udara ke udara dan 24 amunisi untuk udara ke darat.

7. Jet Tempur F-16 (buatan AS)

F 16 - inilah.com
Jet tempur F- 16 (Foto: Antara)

Sebelum F-15, Indonesia sudah lebih dahulu memiliki sebanyak 12 unit F-16 yang dapat diperbaharui secara mandiri.

TNI AU telah sukses melakukan uji coba Pesawat tempur F-16 A/B Block 15 di Apron Skadron Udara 3 Lanud Iswahjudi, Madiun, Jawa Timur pada Februari 2020 silam.

Pembaharuan pesawat F-16 dilakukan oleh TNI AU melalui program Enhanced Mid-Life Update (EMLU) – The Falcon Structural Augmentation Rodmap (Falcon STAR) yang dibantu PT Dirgantara Indonesia.

F16 Fighting Falcon mulanya diproduksi General Dinamics di Amerika Serikat. Namun sejak 1993, pesawat F16 resmi dibeli perusahaan Lockheed Martin.

F16 Fighting Falcon masuk dalam daftar pesawat tempur Indonesia dan bermarkas di Skadron Udara 3 Lanud Iswahjud, Magetan, Jawa Timur dan Skadron Udara 16 Lanud Roezmin Nurjadin, Pekanbaru, Riau.

Pesawat tempur ini adalah pesawat multi-peran untuk serangan udara ke udara dan udara ke darat dengan kecepatan maksimum 2.120 km/jam dan ketinggian maksimum 15 km di atas permukaan laut.

Pada mulanya, Indonesia memiliki 12 jet tempur F 16. Namun kini, tersisa hanya 8 unit saja. Hal itu karena banyak faktor antara lain masalah kerusakan hingga terjadinya kecelakaan.

8. EMB-314/A-29 Super Tucano (buatan Brasil)

20160301antarafoto Kedatangan Tucano Terakhir 290216 Abs 2 - inilah.com

Pesawat Super Tucano (Foto: Antara)

EMB-314/A-29 milik Indonesia ini diproduksi oleh Brasil. Pesawat tempur ini diproduksi massal pada tahun 2003.

Ciri khas EMB-314/A-29 adalah memiliki  alat penggerak berupa baling-baling dan berkecepatan maksimum 590 km/jam dan ketinggian maksimum 10 km. EMB-314 Super Tucano dapat membawa berbagai senjata, antara lain bom cluster, rocket pod FFAR dan jenis rudal lainnya. Berat maksimal senjata yang dibawa EMB-314 Super Tucano adalah 1,5 ton.

Perlu diketahui, EMB 314 atau dikenal dengan A29, tidak dapat digunakan untuk serangan udara-ke-udara. Pesawat tempur ini hanya dapat beroperasi sebagai misi serangan darat (antigerilya). Sehingga, tidak mengherankan bila pesawat ini lebih sering dipakai untuk pengintaian.

Pesawat EMB-314 saat ini berpangkalan di Skadron Udara 1 Pangkalan Udara Abdurrahman Saleh di Malang, Jawa Timur.

Back to top button