News

Ini 3 Penyakit Paling Banyak Diderita Jemaah Calon Haji


Kepala Seksi Kesehatan Daker Makkah Nurul Jamal menyebutkan Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) telah merawat sekitar 30 orang sejak 15 Mei 2024 dengan tiga kasus terbanyak diderita oleh jemaah calon haji.

Dari data Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat), calon haji yang wafat di Tanah Suci berjumlah 15 orang yang rata-rata merupakan lanjut usia.

Menurut Jamal dalam keterangannya di Makkah, dikutip di Jakarta, Senin (27/5/2024), jemaah yang meninggal mayoritas karena sakit jantung atau 13 dari 15 orang yang dinyatakan wafat tersebut. 

Ia menyarankan jemaah tidak terlalu memaksakan diri beraktivitas di luar ruangan pada siang hari.

Berikut tiga kasus penyakit terbanyak yang diderita oleh jemaah calon haji dari Indonesia:

post-cover
Jemaah haji asal Indonesia yang sakit di Tanah Suci. (Foto: Dok. Kemenag)

1.Pneumonia

Pneumonia atau penyakit radang paru-paru adalah kondisi inflamasi yang terjadi saat seseorang mengalami infeksi pada kantung-kantung udara dalam paru-paru.

Adapun penyebabnya, penyakit ini bisa disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, dan jamur. 

Sementara untuk orang dewasa, penyebab pneumonia paling sering terjadi karena bakteri.

2. Jantung

Karena  jemaah calon haji yang meninggal mayoritas disebabkan oleh sakit jantung, strategi yang dilakukan Seksi Kesehatan Daker Makkah sekarang ini adalah fokus promosi kesehatan. 

Bagaimana jemaah calon haji membatasi aktivitas agar tidak kelelahan, mendekatkan layanan kesehatan ke jemaah yakni poliklinik bagi risti di sektor-sektor dalam memitigasi penyakit jantung.

Jemaah juga diimbau agar di masa tunggu ini lebih menjaga kondisi fisiknya menjelang puncak haji pada 15 Juni 2024 nanti.

3. Diabetes

Diabetes atau penyakit kencing manis atau penyakit gula adalah penyakit yang ditandai dengan sekresi dan ekskresi urine dalam jumlah yang banyak, terutama diabetes melitus.

Diabetes adalah kondisi yang termasuk ke dalam kategori penyakit kronis berbahaya, terutama jika sudah terjadi komplikasi.

Lihat Juga
Close
Back to top button