Indonesian Humanitarian Alliance (IHA) hari ini menyerukan sebuah respons global terhadap krisis yang terjadi di Gaza, Palestina, dengan mengecam tindakan Israel yang mereka nilai sebagai pelanggaran berat terhadap Hukum Humaniter Internasional. Ketua Komite IHA, M Ali Yusuf, mengungkapkan keprihatinan mendalam atas serangan yang menyasar warga sipil dan menghancurkan infrastruktur vital di Gaza.
“Kami menyatakan tindakan ini sebagai bentuk kejahatan perang. Segala bentuk agresi dan pendudukan wilayah Palestina oleh Israel harus segera dihentikan, sesuai dengan parameter yang telah ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa,” ujar Ali Yusuf dalam konferensi pers yang diadakan di Kantor Pusat Muhammadiyah di Jakarta Pusat, Kamis (2/11/2023).
Ali Yusuf menambahkan, serangan yang menimpa fasilitas kesehatan, pendidikan, tempat ibadah, dan perumahan telah menciptakan kondisi kemanusiaan yang sangat mendesak, memerlukan perhatian dan tindakan kemanusiaan yang segera.
Lebih lanjut, IHA bersama kelompok masyarakat sipil yang tergabung di dalamnya, mendesak Israel untuk memfasilitasi akses masuk yang lebih luas bagi penyaluran bantuan kemanusiaan. Seruan ini diperkuat oleh dukungan dari 16 kelompok masyarakat sipil, termasuk Humanitarian Forum Indonesia, Forum Zakat, Dompet Dhuafa, dan banyak lagi yang terlibat dalam penanganan krisis ini.
“Kami mengajak pemerintah Republik Indonesia untuk terlibat aktif dalam upaya diplomasi menghentikan agresi dan membantu memfasilitasi masuknya bantuan kemanusiaan dari rakyat Indonesia sampai ke Gaza,” kata Ali, menandaskan pentingnya partisipasi Indonesia dalam menyelesaikan konflik dan membantu korban.
IHA juga mengajak seluruh elemen masyarakat Indonesia untuk memberikan dukungan melalui organisasi-organisasi kemanusiaan yang terpercaya dan memiliki mekanisme penyaluran bantuan yang jelas, transparan, dan akuntabel.
M Ali Yusuf menutup konferensi pers dengan menegaskan komitmen IHA untuk memastikan bantuan kemanusiaan yang dikirimkan mencapai penerima di Gaza, dalam kondisi krisis peperangan yang tidak mudah. “Ini adalah waktu bagi solidaritas kemanusiaan untuk berbicara lebih keras dari kekerasan,” tutupnya, mengajak semua pihak untuk bekerja sama dalam membawa perdamaian dan pemulihan bagi rakyat Palestina.
Diketahui, pernyataan sikap tersebut turut didukung oleh 16 kelompok masyarakat sipil yang tergabung di dalam IHA yakni Humanitarian Forum Indonesia, Forum Zakat, Dompet Dhuafa, Nurul Hayat, Rumah Zakat, Human Initiative, Lembaga Manajemen Infaq, Laznaz Dewan Da’wah, DT Peduli, Yayasan Dana Sosial Alfalah, Wahdah Inspirasi Zakat, Yayasan Kemanusian Madani Indonesia, Asia Muslim Charity Foundation, Baitul Maal Hidayatullah, Nahdlatul Ulama Peduli, Muhammadiyah.
