Hangout

Sejarah Festival Glastonbury, Konser Padang Rumput Terbesar Tempat Manggung VoB


Band rock asal Indonesia, Voice of Baceprot (VoB) masuk dalam line up di festival musik Glanstonbury 2024.

Buat yang masih samar-samar, festival Glastonbury adalah salah satu festival seni pertunjukan terbesar dan paling bergengsi di dunia, yang diselenggarakan setiap tahun di Worthy Farm di Pilton, Somerset, Inggris.

Festival ini berlangsung di lokasi dengan luas 900 hektar di Vale of Avalon, sebuah area yang kaya akan simbolisme, mitologi, dan tradisi keagamaan sejak ratusan tahun yang lalu.

Tiga perempuan berhijab, Firda Marsya Kurnia (gitar, vokal), Widi Rahmawati (bass), dan Euis Siti Aisyah atau Sitti (drum) akan tampil di panggung utama Woodsies, tempat Dua Lipa hingga Coldplay akan bermain juga.

VoB akan jadi band Indonesia pertama yang akan merasakan manggung di hadapan setidaknya 200 ribu orang di hamparan padang rumput Britania Raya.

Glastonbury, Barometer Konser Musik Dunia

Padang rumput yang hijau berubah meriah saat festival Glastonbury
Padang rumput yang hijau berubah meriah saat festival Glastonbury (Foto:X/NME)

Festival Glastonbury adalah festival musik dan seni pertunjukan greenfield terbesar di dunia dan menjadi acuan bagi semua festival setelahnya. Dan ini tidak seperti di tempat lain.

Tak hanya musik, festival yang digelar selama empat hari itu juga menampilkan pertunjukan tari, komedi, teater, dan visual terkemuka, yang menjadikan acara ini sebagai fenomena budaya global yang menarik ratusan ribu peserta secara teratur.

Berikut sederet fakta tentang festival musik Glastonbury yang akan jadi tempat manggung Voice of Baceprot (VoB) dari Indonesia.

1. Sejarah

Festival ini dimulai pada tahun 1970 oleh peternak susu dan pengusaha Michael Eavis, yang saat itu dikenal sebagai Pilton Pop, Blues, and Folk Festival.

Sejak itu, festival ini telah berkembang menjadi festival seni luar ruangan multi-hari terbesar di dunia, yang menampilkan artis musik terbaik dari spektrum genre yang luas.

Festival Glastonbury juga memiliki pengaruh yang besar dalam mempromosikan subkultur dan tren musik, serta menjadi model bagi banyak festival musik lain di seluruh dunia.

Secara keseluruhan, Festival Glastonbury adalah acara seni pertunjukan yang luar biasa, yang menarik ribuan orang setiap tahunnya untuk merayakan keberagaman dan keindahan seni. Festival ini telah membantu mempromosikan banyak artis musik terkenal dan memberikan panggung bagi subkultur yang relevan dari setiap era.

2. Lokasi

Ribuan tenda jadi salah satu pemandangan ikonik festival Glastonbury
Ribuan tenda jadi salah satu pemandangan ikonik festival Glastonbury (Foto:X/@glastonburyfestival)

Festival ini berlangsung di Inggris Barat Daya di Worthy Farm antara desa kecil Pilton dan Pylle di Somerset.

Daerah ini memiliki sejumlah legenda dan tradisi spiritual, dan merupakan situs “Zaman Baru” yang menarik.

Kota terdekat dengan lokasi festival adalah Shepton Mallet, tiga mil (5 km) timur laut, namun interaksi antara masyarakat yang mendukung gaya hidup alternatif yang tinggal di Glastonbury dan festival terus berlanjut. Peternakan ini terletak di antara jalan A361 dan A37.

3. Tenda

Salah satu pemandangan ikonik dari festival Glastonbury adalah ribuan tenda yang akan berdiri di sekitar lokasi selama penyelenggaraan.

Yak! karena lokasinya yang jauh dari akomodasi hotel dan penginapan, penikmat musik dan seni akan menyiapkan tenda sendiri untuk bertahan selama empat hari festival berlangsung.

Terdapat berbagai area perkemahan yang masing-masing memiliki suasana tersendiri. Limekilns dan Hitchin Hill Ground adalah area berkemah yang lebih tenang, sedangkan Pennard Hill Ground adalah tempat perkemahan yang ramai.

Cockmill Meadow adalah tempat perkemahan keluarga dan Wicket Ground diperkenalkan pada tahun 2011 sebagai tempat perkemahan khusus keluarga kedua.

4. History Maker, Voice of Baceprot

Voice of Baceprot (VoB) masuk New York Times
Voice of Baceprot (VoB) masuk New York Times (Foto:X/@baceprotvoices)

“DARI GARUT KE GLASTONBURY” jadi pengumuman penting Trio hijab asal Garut ini mendobrak panggung musik dunia.

Melalui gelombang energi restoratif yang menyala-nyala dari musik yang dibawakan, grup yang debut pada 2014 tersebut mampu mendapat rekognisi dari para pendengar musik metal, tidak hanya di dalam negeri, namun juga luar negeri.

Ini bukan pertama kalinya VoB tampil di luar negeri. Sebelum ini mereka menggelar tur Amerika pertama mereka di Union Stage juga masuk ke dalam ulasan Washington Post.

Pada Sabtu, 27 April 2024, New York Times meliput tiga dara tersebut dalam artikel berjudul “From a Heavy Metal Band in Hijabs, a Message of Girl Power.”

Prestasi VoB mampu menginspirasi banyak perempuan muda, khususnya di Indonesia. Bahwa usia, gender, bahkan agama sekalipun bukanlah halangan untuk berkarya dan menorehkan prestasi.

Prestasi demi prestasi yang diukir VoB membuktikan bahwa semangat dan ketekunan dalam berkarya pada akhirnya mampu meruntuhkan stigma-stigma buruk yang sifatnya membatasi tersebut.

Berhasil dua kali masuk ke dalam nominasi Grammy Awards, lagu-lagu original VoB itu juga membawa pesan yang selaras dengan perjuangan mereka di ranah musikal.

Salah satu lagu mereka yang cukup jelas membawa pesan keresahan mereka adalah “God, Allow Me (Please) to Play Music” yang rilis 2021 dan “(Not) Public Property” pada 2023.

Back to top button