Hangout

IDI Minta Masyarakat Tetap Jalankan Prokes, Lansia Tetap Gunakan Masker Ketika di Tempat Keramaian

Menanggapi perubahan status pandemi yang saat ini telah ditetapkan menjadi endemi oleh Presiden Joko Widodo, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) mengutarakan pendapat dan tanggapannya berupa beberapa catatan kepada masyarakat maupun pemerintah.

Meskipun status pandemi telah dicabut oleh pemerintah, masyarakat diminta untuk tetap berhati-hati dan menjalankan protokol kesehatan (prokes). COVID-19 tidak hilang begitu saja. Virus COVID-19 masih ada, hanya saja tingkat penyebarannya saja yang semakin berkurang.

“Status memang menjadi endemi, tapi bukan berarti penyakitnya tidak ada, penyakitnya tetap ada. Kita dapat tetap terserang sewaktu-waktu, makannya diimbau untuk mereka yang rentan tertular seperti lansia diminta untuk tetap menggunakan masker saat berada di lingkungan umum karena mereka mudah tertular,” kata DR. dr. Erlina Burhan, SpP(K) sebagai Ketua Satgas COVID-19 PB IDI, dalam temu media virtual, Jakarta, Kamis (22/06/2023).

Rekomendasi PB IDI kepada pemerintah

Pemerintah diminta untuk menjaga fondasi kesehatan masyarakat yang telah dibentuk selama COVID-19 agar IDI dapat terus melakukan penelitian pengembangan mengenai penyakit menular seperti COVID-19. Kemudian, pemerintah diminta untuk melakukan transformasi aktivitas gawat darurat kesehatan masyarakat Indonesia melalui 4 pilar (SIAP).

Perlu diketahui, 4 pilar (SIAP) antara lain, Surveilans yang adekuat dan kolaboratif, informasi kesehatan yang tepat dan akurat, Akses terhadap vaksin, alat pelindung diri, obat-obatan dan oksigen, Pelayanan Kesehatan yang Prima dan Siap Siaga.

IDI sangat menggalakan dilakukannya program 4 pilar SIAP untuk transformasi aktivitas kegawat daruratan kesehatan masyarakat menjadi aktivitas pencegahan, pengendalian dan manajemen COVID-19 secara jangka panjang.

“IDI menggalakan upaya pencegahan dan penanganan COVID-19 dengan 4 pilar SIAP. 4 pilar tersebut terdiri atas Surveiland yang adekuat dan kolaboratif, Informasi kesehatan yang tepat dan akurat, Akses terhadap vaksin, alat pelindung diri, obat-obatan, dan oksigen, kemudian Pelayanan kesehatan yang prima dan siap siaga. Seluruhnya disingkat menjadi SIAP,” DR. dr. Erlina Burhan, SpP(K).

COVID-19 merupakan suatu virus yang menyerang dunia dimulai sejak beberapa tahun lalu. COVID-19 ditularkan dari manusia ke manusia dengan sangat mudah, salah satu contohnya seperti dapat melalui udara ketika seseorang sedang bersin.

IDI sangat menghimbau masyarakat untuk terus berhati-hati dalam melakukan mobilisasi di lingkungan umum. Selain COVID-19 masih terdapat penyakit-penyakit menular lainnya yang dapat mengancam kesehatan masyarakat dan dapat berakibat fatal.

“Yang harus tetap dijaga itu kewaspadan, supaya itu bisa menjadi bagian kewaspadaan masyarakat. Tidak hanya mengenai COVID sebenarnya, bisa terkait penyakit menular lainnya. Jadi masyarakat aware, pemerintah aware menjadi suatu upaya terkait pengembangan penyakit-penyakit menular jadi kita bisa lebih mengantisipasi,” kata Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) DR. Dr. Moh.Adib Khumaidi, SpOT.

Jika terdapat individu yang sedang mengalami bersin atau batuk ataupun keluhan penyakit ringan lainnya, mereka tetap diminta untuk menggunakan masker dan menjalankan protokol kesehataan saat berada di keramaian sebagai bentuk antisipasi penularan penyakit kepada masyarakat lain yang rentan. Akan tetapi, apabila terdapat individu-individu yang dalam kondisi sehat serta prima maka mereka diperbolehkan untuk tidak menerapkan protokol kesehatan secara menyeluruh seperti salah satunya menggunakan masker.

Hal tersebut karena mereka tidak memberikan resiko penularan terhadap orang lain.

Adib menambahkan jangan sampai masyarakat Indonesia lalai dan terbuai dengan perubahan status endemi ini. Ditakutkan karena lalai akhirnya virus COVID-19 akan kembali menyerang secara massive. Masyarakat diminta untuk belajar dari kasus di Wuhan, China. Sempat diberitakan bahwa tidak ada lagi kasus COVID-19 di China. Kemudian muncul kembali pemberitaan bahwa tiba-tiba angka kasus penyebaran COVID-19 yang menyerang warganya naik.

Back to top button