Penggawa klub Liga Inggris, Crystal Palace, Jairo Riedewald kembali menegaskan minatnya untuk membela Timnas Indonesia.
Keinginan membela Garuda disampaikan Riedewald melalui anggota keluarganya. Salah seorang yang diketahui sebagai kerabat dekat Riedewald menghubungi mantan anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Hasani Abdulgani.
Melalui akun Instagramnya, Hasani bercerita bahwa ia sempat berkomunikasi dengan kerabat yang masih dirahasiakan namanya itu. Sang kerabat kemudian menyampaikan jika Riedewald yang ia sebut sebagi cucu, ingin sekali berseragam Timnas.
“‘Siapa cucunya?’ tanya saya. ‘Dia sekarang bermain di Crystal Palace’ jawab beliau. ‘Jairo Riedewald? Bukankah Jairo turunan Suriname?’. ‘Neneknya Jairo, adek saya. Kami berasal dari Manado’ jawab beliau,” kata Hasani menceritakan.
Kabar ini tentu jadi angin segar bagi Timnas. Apalagi, PSSI masih kasak-kusuk mencari bintang diaspora yang berstatus grade A. Gelandang bertahan Crystal Palace itu tentu jaminan grade A yang dicari Erick Thohir. Transfermarkt melaporkan bahwa harga Riedewald saat ini mencapai Rp34 miliar!
“Kalau benar dan secara administrasi bisa dilengkapi, tentu Timnas sangat diuntungkan bisa mendapat pemain grade A ini. Mudah-mudahan terjadi,” ungkapnya.
Sebenarnya, pemain kelahiran Belanda itu itu sudah lama masuk radar PSSI untuk dinaturalisasi. Hanya saja, PSSI masih berpikir dua kali untuk melakukannya mengingat bukti keturunan yang bersangkutan belum sepenuhnya didapati.
“Sudah lama nama Jairo Riedewald muncul disaat PSSI ingin merekrut pamain diaspora. Tapi selama ini ragu, kalau pemain dari Crystal Palace ini punya hubungan darah dengan Indonesia,” ungkap Hasani.
Diketahui Riedewald lahir di Haarlem, Belanda, pada 9 September 1996. Dari beberapa informasi yang terhimpun, pemain berambut kribo itu memiliki darah keturunan Indonesia dari sang ibu. Sementara ayahnya merupakan keturunan Suriname.
Ia lahir dan dibesarkan di Negeri Kincir Angin. Karir sepak bolanya pun di mulai dari sana.
Pemain 27 tahun itu bisa dibilang memenuhi syarat jika ingin membela Garuda. Mengingat atas dasar aturan FIFA, yang bersangkutan tidak lebih dari tiga kali memperkuat Timnas Belanda.
Namun tetap perlu dipastikan kembali syarat administratif sang pemain sebelum melakukan proses naturalisasi.
