News

Habib Lutfi: Bangsa Lain Sudah Maju Ekonominya Hebat, Kita Ketinggalan

Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) RI Habib Luthfi bin Yahya mengingatkan masyarakat untuk tidak mudah dipecah belah. Punya rasa nasionalisme yang tinggi sekaligus mencintai Tanah Air. Habib Lutfi meminta masyarakat memahami falsafah bendera merah putih dan mau memberi kontribusi terhadap negara untuk mengejar ketertinggalan.

Menurutnya, pemahaman cinta Tanah Air bukan hanya mempererat persatuan tetapi mendorong seluruh elemen masyarakat untuk bahu-membahu menjaga kehormatan bangsa dan disegani dunia. ” Bangsa lain sudah maju, bangsa lain ekonominya sudah hebat, tapi kita selalu hampir banyak ketinggalan-ketinggalan,” kata Habib Lutfi, memberi tausiah kebangsaan di Panggung Kirab Merah Putih, di Bundaran HI, Jakarta, Minggu (28/8/2022).

Kirab Merah Putih yang digelar dari Istana Merdeka hingga HI, diharapkan Habib Lutfi, bisa mengunggah seluruh masyarakat tentang pentingnya rasa kecintaan pada bangsa dan Tanah Air berdasarkan Ketuhanan yang Maha Esa. Tidak hanya itu, puluhan ribu peserta yang hadir juga diingatkan untuk mau bekerja keras membangun negara kita.

“Perlu untuk menjadi cermin untuk kita semuanya dan kita bertanya sudah mempunyai kontribusi apa untuk negara ini, untuk bangsa ini, atau mudah dipecah belah?” lanjutnya.

Kirab Merah Putih dilepas Presiden Joko Widodo (Jokowi), didampingi Habib Lutfi dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pada pukul 07.00 WIB. Puluhan ribu elemen masyarakat ikut mengirab bendera Merah Putih sepanjang 1.700 meter yang diikuti oleh lintas agama, pelajar, pemuda, instansi pemerintah, santri, TNI-Polri, hingga berbagai organisasi masyarakat.

Kirab Merah Putih merupakan acara kebudayaan dan berkesenian dalam keberagaman yang bertujuan meningkatkan persatuan dan kesatuan. Acara ini juga diselenggarakan sebagai bagian dari peringatan HUT Ke-77 RI, yang menurut Polri dihadiri lebih dari 10.000 peserta.

Kapolri Sigit menuturkan, persatuan harus tetap dijaga. Masyarakat perlu diingatkan pentingnya kesatuan pada tahun politik ini. “Tentunya, kita semua sepakat bahwa di tahun 2024, kita ingin para pemimpin nasional nanti akan membawa semangat untuk bisa membangun, akan mau mewujudkan, menunjukkan program-programnya untuk bisa menyejahterakan masyarakat,” kata Sigit.

Mantan Kabareskrim Polri itu juga mengingatkan para politisi untuk tidak menggunakan cara-cara politik yang bisa mengakibatkan adanya polarisasi bangsa. Bercermin dari Pemilu 2019, Sigit mengingatkan agar Pemilu 2024 tidak diwarnai dengan hoaks, ujaran kebencian, dan politik identitas.

“Kita harus ingat bahwa di atas semuanya, persatuan dan kesatuan harus kita jaga. Di atas semuanya, yang namanya Pancasila harus tetap kita pertahankan,” tegas Kapolri.

Back to top button