News

Gunakan KTP PPSU untuk Pinjol, Oknum ASN DKI Jakarta Harus Dicopot

DPRD DKI Jakarta menyoroti adanya tindakan oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) di tingkat kelurahan yang memakai KTP petugas PPSU untuk mendapatkan pinjaman online (pinjol). Bahkan DPRD DKI meminta kepada pemerintah provinsi memberikan sanksi tegas kepada oknum tersebut.

“Dicopot dong kalau terbukti, menurut saya itu sudah parah ya karena masuk ke dalam ranah pemerasan,” kata Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta, Hardiyanto Kenneth dihubungi, Senin (10/7/2023).

Menurut Kenneth, oknum ASN kelurahan tersebut tidak sepantasnya memperdaya petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) untuk memperkaya diri.

Dia menilai gaji ASN DKI sudah cukup untuk kehidupan sehari-hari. Justru gaji petugas PPSU lah yang harus diperhatikan karena belum sesuai dengan Upah Minimum Provinsi (UMP).

“Itu oknumnya jangan bergaya hidup yang terlalu berlebihan. Gaji ASN di DKI Jakarta besar-besar, kok malah tega menekan anggota PPSU yang gajinya pas-pasan untuk kepentingan pribadi,” kata dia.

Karenanya, Kenneth dengan tegas meminta pihak inspektorat untuk memeriksa oknum ASN tersebut dan memberikan sanksi terberat yaitu pemecatan jika terbukti.

“Setelah itu terserah apakah mau dibawa kemana, mau direkomendasikan ke ranah hukum atau ke mana, itu terserah dari pihak inspektorat,” jelas dia.

Oknum ASN Kelurahan Kelapa Gading Barat Dilaporkan PPSU

Sebelumnya, Kelurahan Kelapa Gading Barat tengah mengklarifikasi pengakuan seorang petugas PPSU bernama Maulana (53).

Plt Lurah Kelapa Gading Barat Rahmat Syahputra mengatakan klarifikasi dimaksudkan untuk membuka fakta dan data terhadap pengakuan Maulana yang diminta meminjam secara daring oleh seorang staf kelurahan.

“Pak Camat (Camat Kelapa Gading) sudah meminta kami (kelurahan) mengusut dugaan kasus ini. Saat ini sedang kami klarifikasi,” kata Rahmat di Jakarta Utara, Kamis (6/7/2023).

Dalam klarifikasi tersebut, Rahmat ingin mencari tahu dulu duduk perkara dugaan kasus tersebut. Klarifikasi juga dilakukan kepada staf Kelurahan Kelapa Gading Barat yang dimaksud oleh pelapor.

“Semuanya kami mintakan klarifikasi. Mencari tahu duduk perkaranya terlebih dahulu,” ungkapnya.

Dia pun memastikan Kecamatan Kelapa Gading akan melaporkan dugaan kasus itu ke tingkat Wali Kota Jakarta Utara dan Inspektorat Pembantu Kota Jakarta Utara.

“Tentunya ini akan kami laporkan berjenjang ke Wali Kota dan tentunya pihak Inspektorat,” kata Rahmat.

Back to top button