News

Gerindra Nilai Tak Tepat jika soal Pencapresan Dikaitkan dengan Jokowi

Ketua DPP Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan bahwa persoalan pemilihan presiden (pilpres) tentu tidak tepat jika terus dikaitkan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Ya memang sebaiknya pencapresan itu seperti yang Pak Jokowi sampaikan. Bahwa itu adalah hak gabungan partai-partai politik yang memenuhi syarat pencapresan,” kata Dasco di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (1/2/2023).

“Ya karena itu, untuk mencalonkan adalah dari gabungan partai-partai yang sudah memenuhi persyaratan. Jadi kalau dikait-kaitkan dengan Pak Presiden misalnya, itu kurang tepat menurut saya,” sambungnya.

Tak hanya itu, ia juga menganggap wajar saja jika ada sosok capres yang ingin di-endorse oleh Jokowi, seperti yang sempat dilakukan terhadap Prabowo Subianto dan Airlangga Hartarto.

“Dan kalau ada dari calon-calon presiden yang mengharapkan endorse dari presiden pada saat ini, itu adalah sah-sah saja,” ujar Dasco.

“Namun, itu kan sifatnya tidak mengikat. Lebih kepada sebagai penguat daripada capres yang akan bertarung nanti,” tambahnya.

Sebelumnya, Jokowi mengatakan banyak pihak selalu mengaitkan pertemuannya tersebut dengan politik. Bahkan yang dia tak habis pikir ada yang menyebut pertemuannya dengan Surya Paloh itu membahas soal pencapresan Anies Baswedan oleh Partai NasDem.

“Itu urusannya partai, urusan koalisi, urusan kandidat capres-cawapres itu urusannya partai atau gabungan partai,” katanya di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Selasa (31/1/2023).

Jokowi mengaku tak habis pikir banyak pihak yang selalu mengaitkan pertemuanya dengan beberapa tokoh di istana selalu dihubungkan dengan politik. Padahal dia menegaskan banyak pekerjaan yang harus dia lakukan ketimbang mengurusi masalah politik.

“Apa urusannya presiden? jangan sering dihubung-hubungkan dengan istana dikit-dikit dengan Istana. Istana pekerjannya banyak,” tegas Jokowi.

Back to top button